Kamu apa kabar?
Bosen ya aku tanya
gitu terus.
Udah setengah jam aku
duduk di depan laptop, tapi gatau mau buka tulisan ini dengan kalimat apa.
Tadinya mau yang sok sok romantis kayak “Hai Matahariku”, tapi berasa alay abis.
Bukannya romantis, malah kayak ngajak belanja baju. Akhirnya, aku tanya kabar
kamu dulu aja.
Sewaktu menulis ini,
aku lagi mikir tentang kita ke depan. Kamu tahu, kan, aku suka mengkhayal. Aku
lagi mikirin gimana kita pilih warna cat untuk dinding kamar nanti. Pilih
barang-barang untuk dekorasi di dalamnya. Mikirin kamu yang terus menerus
ngoceh karena segalanya harus shabby chic. Aku yang pengin minimalis aja.
Mungkin aku akan minta warna putih dan hitam. Atau sedikit tekstur kayu. Karena
aku mau bukan barang-barang yang mengisi ruangan itu, tapi kebahagiaan kita.
Aku tahu ini norak.
Tapi aku ngebayangin di tengah malam kita tidur, aku kebangun. Setelah mencium
kamu, aku mengendap-endap turun dari kasur. Menyalakan laptop, entah di ruangan
mana. Menulis lagi tentang kita di masa itu. Lalu kamu datang dan bertanya
tentang apa yang lagi aku kerjain. Dan aku cuma bisa bohong kalau lagi bikin
skenario untuk sebuah pekerjaan. Karena aku bisa aja bohong sama kamu, tapi aku
gak pernah bisa bohongin perasaan aku sendiri.
Aku juga ngebayangin di
satu hari saat weekend, aku sok ide
supaya kita masak berdua. Berbekal tutorial
di YouTube tentang cara memasak pasta. Belanja sayur, buah, daging, dan aku
masukin banyak chiki ke keranjang dorong. Dan kamu mulai ngedumel tentang pola hidup
sehat itu.
Aku tahu, semakin
seseorang dewasa, seringkali khayalan kita dikaburkan oleh hal-hal yang
realistis. Kayak gimana canggungnya
aku sewaktu pertama kali ketemu orangtua kamu. Atau gimana saat si ibu
ngeluarin kalimat yang mungkin, diam-diam, ngebuat kamu sedih dan sakit hati.
Atau mungkin kita cuma
punya rumah petak kecil yang diisi terlalu banyak barang. Dipenuhi
keluhan-keluhan aku tentang pekerjaan. Disesaki tuntutan kamu yang semakin lama
semakin bikin pusing. Dan satu-satunya hiasan yang menggantung di sana hanya
harapan yang kita simpan sendiri-sendiri. Pikiran tentang hal-hal lain yang
seharusnya membuat hubungan ini jadi jauh lebih baik.
Mungkin kita tidak sempat memilih warna untuk kamar kita. Mungkin kita tidak pernah masak berdua karena sibuk dengan hidup masing-masing. Sibuk gimana
caranya supaya hubungan kita tetap berjalan. Supaya tagihan listrik bisa
dibayar. Supaya cicilan rumah dan mobil sanggup dilunasi. Kamu dengan pekerjaan
kamu. Aku dengan pekerjaan aku.
Kita semua tahu masa depan itu
unik dan misterius.
Terkadang, kita bisa
aja menonton suatu hal di tv tanpa tahu orang itu siapa. Bisa saja kemarin dia
hanya orang yang suka nyanyi di Instagram. Di sisi lain, bisa aja setiap
hari kita menyaksikan seseorang berjalan dengan gerobak di depannya, tanpa pernah tahu
kapan dia ada di tv.
Ada banyak banget
kemungkinan yang harus kita hadapi untuk ketemu masa depan. Ada berbagai
pertanyaan yang harus kita jawab.
Tapi yang aku tahu,
ketika seseorang berjalan di tengah kabut, seringkali kita hanya butuh pegangan
untuk berjalan sama-sama. Sampai akhirnya, kabut itu lenyap dan yang terlihat adalah
matahari yang muncul dari balik bukit.
Dan aku mau, pegangan
itu kamu.
Eh iya. Kamu kayaknya
belum jawab deh: “Kamu apa kabar?”
Kabarku baik. Sayangnya aku mustahil orang yang akan akan tidur seranjang dan mendapat ciuman tengah malam itu. Sebab, jijik saja. Ehe.
ReplyDeleteKampret kan. Btw penasaran sama surat yang lu posting di stories bang. Uhukk
alhamdulillah aju baik wk
ReplyDeleteKabar aku baik. Cuma, kalau kamu Sudah Bosan Dengan Kekalahan ?Waktu Nya Beralih di 633DOMINO.org Yang Bisa Kasih Menang & Bonus Banyak,DP Min 20RB,Daftar Sekarang Juga,BBM : E38C429A
ReplyDeletetelek
DeleteKabar aku?
ReplyDeleteBaik, dan masih selalu berusaha untuk selalu bersyukur atas segala sesuatunya yang terjadi di dunia ini :)
Kabar kamu sendiri bagaimana?
kabar gue baik. tapi agak jijik klo ditanya sama cowo.
ReplyDeletelangsung jadi ke poinnya aja nih, lagi ada masalah apaan brader?
template gue selalu gini nih klo ditanya kabar
Khayalan-khayalan yang ada di pikiran manusia, akan kalah oleh sebuah realita yang ada. Terkadang hidup seperti itu sih, jadi yang terpenting kan selama proses itu ada yang bisa digenggam, karena..
ReplyDeleteYang kuat, perlu juga dikuatkan.
Yang semangat, perlu juga disemangatkan.
Jadi apapun keadaannya, semua akan baik-baik saja. Jadi apa kabar? Alhamdulillah, selama itu bersama kamu, aku akan baik-baik saja.