Pada awalnya, gue
beranggapan kalau ayam adalah hewan yang baik. Kayaknya, dia adalah salah satu
makhluk yang menghasilkan banyak manfaat buat kita.
Tapi tidak lagi,
kawan.
Pikiran itu sudah
sirna sejak beberapa hari yang lalu.
Setelah gue pikir ulang, ternyata ayam adalah hewan pemecah belah bangsa!
Ya, kamu tidak salah
baca. Selama ini kita sudah diperdaya oleh kaum ayam. Dan kita tidak sadar!
Saat membaca ini kamu mungkin masih bingung. Tapi tenang, kebingungan itu akan
segera sirna. Gue akan membongkar kebusukan yang direncanakan ayam-ayam selama
ini!
Jadi tolong, kalau
kamu baca ini sambil main ayam (?), tinggalkan sejenak ayam itu.
Gue akan mulai di
poin pertama. Ingat kah kamu tentang pertanyaan “Hayo, duluan ayam atau telur?”
Ya, mungkin kamu pikir itu adalah pertanyaan yang dibuat oleh para ilmuwan
untuk membuat kita berpikir akan teori evolusi. TAPI TIDAK! Ini adalah sabotase
kaum ayam!
Ya, kalau kita pikir
lebih jauh, kenapa harus ayam? Padahal bisa aja pertanyaan itu menjadi “Duluan
telor apa cicak?” Atau kalau mau yang ekstrem, “Duluan mana: dia bilang putus, atau kamu harus pura-pura bikin bosen?" Tapi tidak,
saudara-saudara! Ini adalah upaya licik para ayam yang ada di dunia! Gara-gara
pertanyaan ini kita jadi berantem. Para manusia mulai terpecah menjadi dua.
Tapi adakah di antara kita yang menyadarinya? Ayam keparat!
Tidak berhenti sampai
di sana. Mereka juga menyusupkan ayam-ayam lemah untuk dikorbankan kepada kita.
Untuk apa? Betul, kawan. Supaya kita berebutan kulit ayam KFC! Sudah tidak
terhitung lagi berapa pasangan yang berantem gara-gara gak sengaja kemakan
kulit ayamnya. Padahal… padahal gue pikir dia gak suka! Makanya kulit ayamnya
disisihin! Eh, ternyata emang disisain buat terakhir! Sungguh keji sekali trik ayam
ini. Gue doain mereka semua mati digoreng, gue makan, lalu masuk neraka dan
digoreng terus gue makan lagi begitu gue mati.
Lihat betapa hebatnya mereka
sampai-sampai memengaruhi kita hingga pihak KFC membuat berbagai eksperimen
dengan ayam. Kayak ayam yang dikasih cokelat dan ayam dikejuin. Semula gue
berpikir kalau ini adalah bentuk perlawanan kita. Tapi ternyata gue salah, sobat karibku. Ini
justru semakin memperkeruh keadaan! Manusia semakin terbagi menjadi dua: Ada
yang suka makan ayam dicocol, ada juga yang diguyur! Fuck! Gue gak liat celah
ini. Kolonel Sanders pasti sedang dipatok ayam di liang lahat sana.
Beberapa hari yang
lalu, gue ingin membuat perlawanan balik. Gue mengawali dengan ngajakin ngobrol
temen-temen kantor soal ayam. Gue mulai dengan sebuah pertanyaan, “Eh, emang
bunyi ayam kotek-kotek ya?”
“Mana ada!” salah
satu temen gue dengan tegas tidak menerima.
Gue lalu membuka
kenangan masa lalu. Gue inget ada lagu ayam yang judulnya “Tek kotek kotek anak
ayam” Buat anak 90-an, pasti pernah ngerjain temennya dengan “lagu gak
abis-abis” ini pake “Tek kotek kotek kotek anak ayam tujrun SEJUTA! Mati satu
tinggai 999999!”
Gara-gara pertanyaan
gue, perdebatan mulai terjadi.
Fianda, salah satu
temen yang lain bilang, “Ayam kan berkokok, Di!”
Gue berdiri. “Mana
ada ayam bunyi ‘Kokok! Kokok!’ Ayam keselek salak?”
Temen lain
berargumen, “Kayaknya ayam kukuruyuk deh…”
Kami semua ngeliatin
dia.
“…tapi itu ayam jago
sih.”
“NAH KAN! AYAM JAGO
ITU!” Semua sepakat.
“Jadi anak ayam
kotek-kotek kan?!” Gue kembali ngotot. Membuka video Youtube lagu tersebut,
lalu secara tidak sadar ikiut berjoget kayak anak kecil itu. Setan! Ayam pasti
udah merasuki gue!
“Tapi mana ada anak
ayam bunyi kotek-kotek, Adi.” Fianda tidak mau menyerah. “Anak ayam tuh cuit
cuit! Gue yakin! Ayam yang kuning!”
“Berarti yang
kotek-kotek ayam yang ijo!”
“Itukan dicat
abangnya, Di!”
“Oh iya.”
“Jadi gimana?” Fianda
membuka Youtube. Menekan keyword ‘Peternakan ayam’ dan mendengarkan ke seantero
ruangan. “Nih, dengerin nih!”
Lalu anak ayamnya
berbunyi…
Piyik…piyik… piyik…
“ANJENG! ANAK AYAM
BUNYINYA PIYIK! PANTES ADA SEBUTAN AYAM PIYIK!”
Kami semua hening.
Ini kekalahan bagi
umat manusia.
Di antara semua
keheningan ini, Tedy bersuara, “Ayam bukannya petok petok ya?”
KAMI SUDAH HANCUR YA
ALLAH?!
bang*at baru sadar. bener banget kenapa ayam yang harus diperdepatkan perihal telur atau ayam dulu, kenapa nggak yang lain. ternyata di balik itu semua ada maksud lain.
ReplyDeletewajib disebarkan, abaikan berarti kafir!
Bangkaaaai, bunyi ayam ini sebetulnya macam-macam, ya. :)) Nggak nyangka ayam punya niat sebusuk ini. Terus, bubur juga bisa jadi pemecah belah bangsa berarti. Tim bubur diaduk dan nggak diaduk saling memperdebatkan selera. :(
ReplyDeleteTapi saya masih nggak ngerti, apa enaknya ayam goreng tepung diguyur bumbu gitu? Ujung-ujungnya selera lagi~ Hadeh.
Nggak cuma ayam bang, ada beberapa hal lagi pemecah belah bangsa kita.
ReplyDelete#teamWCduduk vs #teamWCjongkok
#teammiekuah vs #tiemmierebus
Wkwk terakhirnya lucu anjir :DDD gue jadi ketawa kan.
ReplyDeleteIni barusan banget Di, pas gue mau beli makan kan ya, temen gue nanya 'lo suka paha atas yang mana? paha atas atau paha bawah?"
terus gue jawab kan "lah mana ada paha atas paha bawah, kalo di atas namanya paha, kalo bawah ya namanya betis" bener kan gue ya, tapi kok temen gue malah unfollow IG gue, Block WA sama Line gue ya?
ayam itu di kampus. eh.
ReplyDeleteSekeji inikah niat dunia per-ayam-an untuk memecah belah umat manusia?
ReplyDeleteJangan-jangan habis ini ada konspirasi yang lebih jahat - lebih bahaya lagi, kayak di film War the Planet of the Apes *Tidaaaaaaak*
Hahaha.
ReplyDeleteTertegun ku bacanya. Bisa kepikiran sampai sana. Hebat. Konspirasi.
Fyi, buat masalah suara ayam, terutama anak ayamnya kalo secara teori sih suaranya "ciap ciap" pertanda minta makan ke induknya. Sejak saat itu kalo denger anak ayam, otomatis kedengernya "ciap ciap".
Gila, Layak dapet penghargaan Nobel kategori Perdamaian lu di.
ReplyDelete“Kayaknya ayam kukuruyuk deh…”
ReplyDeleteKalo ayam jaman sekarang kukurukuy
Y x g kuy
Wah, ini mah bukan konspirasi, ini beneran real! Boikot ayam pemecah bela bangsa #FrontPembelaAyam hahaha
ReplyDeleteNah, loh. Kok tau bo gua bacanya sedang main ayam? haha
Ampun dah, renutan kulit ayam kaepcih. Nih kulit kaki gw lu makan !
ReplyDeleteAhahaha
Tedy masih jomlo nggak, Di?
ReplyDelete"Ayam sorry ku takan love you lagi"
ReplyDeleteSebuah penggalan lirik lagu yang membuktikan ayam juga mulai masuk industri musik kita. Bahaya ini, bahaya.
Ya ampuuun diii kepikiran banget ngebahas ayam wkwkwkwk... Tapi yg kulit ayam, itu beneeer sekali :D. Krn aku termasuk yg lgs marah kalo kulit ayamku kemakan, pdhl udah sengaja disisihin trakhir hahahaha
ReplyDelete