Chatting adalah
halusinasi. Ini bisa kita lihat dalam sinetron, misalnya. Di dalam sinetron,
siapapun yang menerima chat akan mendengar suara si pengirim. Seolah-olah si pengirim berada di sana sambil bisikin di deket kuping. Was wes wos was wes wos. Gitu. Ketika terjadi
adegan kejahatan lalu si teman perampok mengirimnkan pesan ‘Semua udah gue urus.’
Maka Bos Besar akan menyeringai penuh kemenangan. Tertawa sambil membayangkan partnernya yang berhasil menyelesaikan misi laknatnya.
Padahal yang diurus
perpanjangan KTP.
Di dalam kehidupan
sehari-hari, halusinasi dalam chatting juga dapat kita temukan. Seperti misalnya, pada pasangan berikut:
Cewek: Yah di rumah
aku hujan. Nggak jadi pergi deh. :(
Cowok: Sabar ya.
Cewek: Dingin. :(
Cowok: Ya udah. Sini
aku peluk ya.
Cewek: Iya. Anget deh sekarang. Hehehehe.
ANGET DARI HONGKONG?!
KALO MAU ANGET MAH MASUKIN PALA LO KE MICROWAVE!
Bisa kita lihat dalam
kasus tadi, chatting dapat membuat seseorang berhalusinasi (apa emang orangnya punya penyakit saraf?). Jika kita telisik lebih jauh, hal-hal seperti ini hanya terjadi pada
orang-orang tertentu: mereka yang sedang
jatuh cinta. Dengan kata lain, kita dapat melihat seberapa tinggi kadar
romantisme seseorang berdasarkan cara chattingnya.
Oleh karena itulah
tulisan ini gue buat. Supaya kamu tidak lagi menebak-nebak, supaya kamu bisa mengerti, perasaan gebetan kamu melalui cara dia membalas chat kamu. Maka inilah dia, 3 level romantisme asmara seseorang berdasarkan cara chattingnya.
LEVEL 1
Bukalah kembali
aplikasi chatting kamu. Tentu, pada tingkatan awal (sebelum pacaran), akan
terlihat bagaimana kamu dan dia hanya melakukan chatting seperti umumnya dua
orang asing yang berkomunikasi. Berikut adalah perbedaan antara orang biasa dan
yang baru pacaran/PDKT:
--orang biasa--
K (Kamu): Lagi sibuk
nggak?
G (Gebetan): Nggak.
Arti: Dia tidak
sibuk. Udah. Gitu aja.
--Pacaran/PDKT—
K: Lagi sibuk nggak?
G: Nggaak.
Arti: Dia tidak
sibuk. Dan AAAK HAMILIN AKU, MAS! AJAK NGOBROL! AJAK! AJAK! AJAK! PLIZ!
Di suatu waktu,
mungkin kamu akan menemukan balasan yang lain. Seperti misalnya:
K: Lagi sibuk nggak?
G: MOTOR JANGAN LUPA
DIMASUKIN YA DIK.
Arti: Kamu salah
kirim chat.
LEVEL 2
Jika kamu dan
pasangan sudah resmi pacaran, cara kamu chatting akan berlanjut kepada level
ini. Level di mana kamu lebih sering mengirimkan chat berupa stiker, emoji,
meme, gif, atau berbagai hal lain yang bukan merupakan teks. Kenapa? Karena
perasaan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata!
Berikut adalah contoh
chat pasangan yang sudah mencapai level 2:
Cewek: Sayaaang.
Cewek: (Stiker Tatan
ayafru)
Cowok: Iya kenapa?
Cowok: (Stiker brown lempar-lempar
bunga)
Cewek: (Stiker Moon “NGUMPUL
YUK!”)
Cowok: (stiker Jokowi
“KERJA KERJA KERJA!”)
Cewek: (Foto selfie
sambil monyongin bibir. Edit di atasnya tulis “KERJA MULU” Bawahnya tulis “KERJAIN
AKUNYA KAPAN?”)
Hening.
Cowok: (Stiker Jokowi
“AMBIL SEPEDANYA!”)
Kalau handphone kamu
chat-nya udah kayak pintu kulkas yang banyak stikernya. Selamat! Kamu sudah
berada di level romantisme 2!
LEVEL 3
Level 3 merupakan
tahapan tertinggi dalam romantisme chat. Ya, ini adalah saat di mana isi chat
kamu lebih banyak menggunakan tanda * (bintang) ketimbang obrolan. Terus
terang, gue juga awalnya melakukan ini. Tapi setelah gue pikir ulang, ini
adalah tindakan yang jijik abis! Soalnya gue gak punya pacar.
Berikut adalah cara
penggunaannya:
Cewek: Sayaang.
Cowok: *peluk
Cewek: *peluk balik
Cowok: *pegang rambut
kamu
Cewek: *diem
Cowok: *jambak
Cewek: *menggeliat
melepaskan diri
Cowok: *jedotin ke
tembok
Cewek: *mengerang
Cowok: *slengkat
kakinya
Cewek: *slengkat
balik
Cowok: *tepis *kunci
Cewek: *sesak napas
Cowok: *ANGKAT SABUK
WWE *selebrasi
Nah, itulah ketiga
level romantisme saat melakukan chatting dengan pasangan. Tidak bisa
dipungkiri, ada beberapa jenis romantisme lain. Seperti misalnya, menggunakan aplikasi
chatting untuk kirim-kiriman VOICE NOTE. Ya, meskipun cukup langka, tapi
spesies itu benar-benar ada. Semoga mereka disadarkan bahwa sejak dulu, para ilmuwan telah menemukan sesuatu yang bernama TELEPON. Dan semoga, dengan membaca tulisan ini, kamu tidak lagi
menerka-nerka, bagaimana perasaan gebetan kamu dari cara chatnya.
Jadi, sudah seberapa
jauh level romantisme asmara saat chattingmu?