Hey! Apa kabar? Bagi
oleh-oleeeeeh! *dateng dateng malak*
Cuma mau share kalo
gue sekarang lagi demen main Instgram. Telat banget ya? Hehehe. Abisnya gimana
dong. Kemaren-kemaren masih betah main Twitter. Sampai beberapa hari ke
belakang mulai nyadar kalo tulisan yang ada di Twitter kayak gampang “disetir” gitu deh.
I’m no offense buat yang masih suka main Twitter, tapi Instagram beneran seru!
*teteup*
Nah, berhubung gue masih takut ngerusak Instagram dengan kebinalan gue, jadilah akun gue itu
diisi sama tulisan-tulisan gak jelas. Karena agak panjang, jadi sekalian gue
taruh sini aja deh:
--
Jatuh Cinta Anak Millennial
Orangtua berkata
pertemuan kita norak. Berawal dari sosial media, siapa yang bisa tebak?
Meminta nama akun
sama groginya seperti minta nomor telepon di tahun 2000. Menelepon mungkin sama
seperti mention. Aku hanya diam
melihat profile picture-mu. Sampai
tidak sengaja menekan gambarmu dua kali. Memberikanmu notifikasi.
Lalu kamu kirim cinta
di foto terakhirku dan itu membuatku
nge-dab di depan handphone. Sikutku
kepentok ujung meja, setrumannya sampai ke dada. Perasaanku juga.
Temanmu ternyata
temanku. Pertemuan kita berawal di salah satu tempat makan Jakarta Selatan.
Kubilang ‘Alismu kayak bulan sabit.’ Kamu memukulku sedikit dan kita
membuktikannya lewat internet. Menggeser halaman demi halaman google. Dan malam
itu kita tertawa puas karena malah ngelihatin meme.
Sepulangnya ku-uninstall Tinder. Aku tidak lagi minder.
Kita mulai dekat. Sering chat. Tukar-tukaran
sticker dan emoji. Ini bagaimana jatuh cinta bekerja pada anak millennial.
Mari kita keliling
dunia. Buat travel vlog kalau bisa. Kamu yang buka Traveloka. Dan aku yang
siapkan kamera.
Aku akan melakukan
apa saja. Abaikan semua DM dan mari kita setel musik EDM. Berjoget tanpa kenal
lelah. Karena kita tidak ke club dan hanya di rumah. Netflix atau YouTube tidak
masalah.
Atau biarkan aku
sekarat karena makan Samyang, sayang. Mukaku merah, lidahku berdarah. Kamu
teriak Yawla. Kita berdua YOLO.
Orangtua berkata
pertemuan kita norak, tapi siapa yang bisa tebak. Awalnya terlihat asal,
akhirnya jadi relationship goal. Inilah bagaimana jatuh cinta bekerja pada anak
millennial.
--
Dan sebuah tulisan
untuk lebaran:
Aku minta maaf.
Maaf ya,
untuk huruf a di
laptop yang terlalu sering aku tekan, sampai rusak dan gampang lepas dari
tempatnya.
Maaf untuk kipas
angin yang kupaksa terus menyala setiap hari, karena aku gampang kegerahan.
Maaf untuk mata, yang terlalu sering dipakai terjaga, sampai bagian bawahnya
jadi hitam. Maaf untuk mata-mata lain yang terpaksa terbuka, karena keberisikan
malam-malam. Maaf untuk pintu yang semakin hari, mungkin semakin menipis
lapisannya. Karena harus diketuk keras-keras supaya aku bisa bangun pagi.
Maaf untuk buku-buku
yang belum sempat dibaca. Maaf untuk kuota yang terlalu cepat dihabiskan.
Disia-siakan tanpa memikirkannya lebih lanjut. Maaf untuk handphone yang sering
kupakai meskipun sedang dicas. Maaf untuk sepeda motor yang jarang kucuci. Aku
sendiri jarang mandi. Aku minta maaf.
Maaf untuk rambut
yang jarang kupikirkan. Maaf untuk telinga-telinga yang tidak sengaja
mendengarku bernyanyi. Dan mungkin harus mendengarkannya lagi, dan lagi. Atau
kamu boleh saja memilih untuk pergi.
Maaf untuk tangan
yang menahanku dan mulut yang ‘Ngapain sih lo, Di?’ karena tindakanku yang
mulai ngaco. Dan pada akhirnya aku hanya tertawa karena tidak tahu harus ngapain
lagi.
Maaf untuk kamu.
Siapapun kamu, yang
baca ini.
--
Tulisan pertama itu
terinspirasi dari video musiknya Ryan Higa yang berjudul Millennial Love. Bisa ditonton
di sini. Sementara yang kedua, gatau juga sih. Iseng-iseng nulis dalam rangka
lebaran dan maaf-maafan. Kadang kita kan terlalu mikirin hal-hal besar padahal
bisa aja ada hal kecil yang nggak kita sadarin. So, that’s the result. :p
Jadi begitulah.
Tulisan-tulisan di Instagaam gue. Kalo mau follow bisa ke sini ya. Masih baru
main, jadi masih sepi. Hehehe. Last but not least, mohon maaf lahir dan batin
ya! Selamat lebaran dan liburan! \(w)/
Hayo, belum maaf-maafan sama siapa? :p
Maafmu bikin pingin bilang, kereen banget tulisanmu bang :D
ReplyDelete:)
Deletepromosi nih bang, ahh telat nih...
ReplyDeleteyaudah deh ta folback, jangan lupa follow balik
:)
Deleteserius aku baca tulisanmu yang ini dapet banget tiap katanya yawlaaaa :) dan bikin tersenyum bahagiaaaaaaa
ReplyDeletedan btw apa itu nge-dap. maap aku ga paham, maklum orang desa dan bukan orang jakarta jadi ga paham istilah-istilah ginian. heheheh
btw aku ga main twitter karena ga paham dan ga mahir kayak kamu yang pinter bikin kata-kata. main insta yang cuma ajang riya` sebagai manusia. astagfirullah :(
Makasih yaa! :)
DeleteKamu teriak Yawla, kita berdua Yolo hahaha..
ReplyDeletekeren nih tulisan-tulisan di Instagramnya :v
:)
DeleteMaaf kamu kok belum folback saya ya? :v
ReplyDelete:)
DeleteTulisan yang paling manis. Kusuka.
ReplyDelete:)
DeleteSyiit tulisan yang pertama gue suka Di, mantep banget. Itu ngapai coba ngedab di tempat sempit sampe kepentok, situ aja biar lues, di lapangan terbangan... Wadaw
ReplyDeleteMakasih ya, Arul! :)
DeleteUdah pernah baca sih di ig, tapi tetep aja suka sama tulisan ini *_*
ReplyDeleteTerima kasih Dedi! :)
DeleteMantep gan. tulisan lu bikin gue ngedab berkali-kali
ReplyDeleteJangan sampe kepentok ya. :))
DeleteWelcome to instagram. Dan selamat lebaran, taqqaballallahu minna wa minkum.
ReplyDeleteTerima kasih nega!
Delete