Terus terang, gue
agak kaget saat tahu berita mengenai vonis Ahok yang harus dipenjara sampai dua
tahun. Ahok, sebagaimana yang kita tahu, terkenal sebagai orang yang jujur,
transparan, dan blak-blakan. Dia dianggap sebagai orang baik di antara berbagai
politikus. Ribuan karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota menadi bukti bahwa
orang-orang menyukainya. Berita ini membuat banyak masyarakat sebal dan
menyesali mengapa orang sebaik Ahok harus diperlakukan begitu jahat.
Kenapa, ya, orang
baik kayak Ahok sering mendapat perlakuan tidak pantas?
Karena nggak ngerti
politik dan hukum, gue coba memahami ini dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
Gue membuka laptop, membaca jurnal-jurnal sampai nggak bisa tidur. Kebetulan
gue baca itu sambil ngopi Torabika.
Sampai di satu titik,
gue menemukan sebuah kesimpulan. Gue tahu jawaban atas pertanyaan “Kenapa Ahok
tidak cocok tinggal di Indonesia?” Ya, mungkin kamu tidak akan percaya tentang
apa yang gue dapatkan. Bisa jadi kamu kaget dan mengumpat, ‘Anjrit, bener juga!’
Karena jawaban atas pertanyaan tersebut adalah: perempuan.
Belum paham?
Biar gue jelaskan.
Alasan kenapa
orang-orang baik seperti Ahok tidak cocok tinggal di Indonesia adalah karena
cewek-cewek Indonesia suka cowok badboy. Kita bisa lihat, sejak kecil, otak
kita sudah dicuci oleh media yang membuat seolah-olah jadi badboy itu keren. Di
televisi ada Anak Jalanan yang ngebuat cewek ngerasa keren kalo punya cowok
yang doyan trek-trekan naik motor. Di buku, ada Dilan si anak sma geng motor yang
bikin cewek tergila-gila. Berikut adalah grafik yang menunjukkan pengaruh cewek
dengan banyaknya populasi badboy di Indonesia:
Kurva penawaran badboy
Dari kurva penawaran tersebut terlihat bahwa cowok badbboy sebelumnya berada pada titik A, di mana memiliki jumlah sebanyak Q1 dan harga sebesar P1. Tetapi, karena cewek pada naksir sama badboy, akhirnya harga (nilai) badboy meningkat menjadi P1. Dan sesuai dengan hukum penawaran, jumlah badboy pun meningkat menjadi sebesar Q2. Penawaran akan badboy pun meningkat dari yang sebelumnya berada di titik A menjadi di titik B.
Secara sederhana,
banyaknya jumlah badboy yang ada terjadi karena permintaan badboy dari
cewek-cewek tinggi. Sebaliknya, permintaan ini mengurangi populasi cowok baik
di Indonesia. Ironisnya, yang sebenarnya membuat cewek suka sama badboy bukanlah
semata-mata karena dia badboy. Tapi karena dia badboy… dan ganteng.
Bayangkan kalau sosok
Dilan yang ada di buku mukanya tidak setampan yang kita kira. Gimana kalo Dilan
di buku itu sebenarnya kayak… Pak Haji Bolot sewaktu muda? Pandangan kita akan
badboy pasti berubah.
Supaya lebih gampang
membayangkannya, gue akan tunjukkan dengan pemeran Dear Nathan yang sama-sama badboy (karena pemeran Dilan belum ketahuan) di filmnya:
![]() |
badboy tapi ganteng |
![]() |
badboy tapi pak haji bolot |
Dialog dalam film pun menjadi tidak keren lagi..
[Dilan dan Milea
boncengan di motor kebut-kebutan]
Dilan: Rindu itu berat.
Kamu nggak bakal kuat.
Milea: Boleh. Soto
babat di mana?
Lah jadi kagak
nyambung…
Karena susah ngobrol
di atas motor, akhirnya mereka diem-dieman. Milea memeluk Dilan, kepalanya
senderan di bahu Dilan. Dilan kepalanya miring-miring ke kiri gara-gara helmnya
kepentok helm Milea. Sampe rumah, Dilan kena parkinson. Sedih..
Sejak kecil otak kita
sudah ditanamkan bahwa menjadi berandalan itu keren. Akhirnya, saat SD kalo
ketemu temen bawannya pengin bilang, ‘Yanto!’ karena Yanto adalah bokapnya
temen kita. Biar apa? Biar kesannya keren aja di mata cewek-cewek.
Sewaktu SMP, yang
sering nongkrong sama cewek primadona sekolah adalah cowok gaul yang hobi bolos
pelajaran. Cowok baik sulit mendapat akses ke dalam pergaulan cewek cakep. Akhirnya
cowok baik hanya bisa di rumah. Belajar setiap hari. Begitu ujian, cowok baik
harus bantuin cowok berandalan supaya besoknya nggak dikucilkan dan dikirimin
meme “KATANYA TEMEN, PAS UJIAN PURA-PURA BUDEG” lewat grup LINE kelas.
Sejak kecil, menjadi cowok baik sudah menjadi kendala tersendiri bagi kita.
Sejak kecil, menjadi cowok baik sudah menjadi kendala tersendiri bagi kita.
Begitu masuk SMA,
kita bisa lihat kasus bully. Dan kebanyakan korban bully adalah orang-orang
baik. Sangat kecil kemungkinannya orang jahat di-bully di Indonesia. Gue belum
pernah liat preman Tanah Abang dibully. Pisonya dioper-oper lalu disorakin, ‘Hahaha
piso murahan!’ terus pisonya dipatahin pake kaki. Pahanya berdarah. Premannya
jongkok, nangis, lalu dikencingin beramai-ramai.
Begitu salah menjadi
orang baik di Indonesia. Sudah sulit diterima pergaulan, kami masih harus dipersulit
dengan aturan-aturan tidak tertulis dalam dunia asmara. Kalau kami baik sama
satu orang, cewek langsung menganggap PHP kalo nggak jadian. Sekalinya baik ke banyak orang, dianggap brengsek dan playboy. Emangnya apa salah kami? Kami kan
cuma orang baik biasa yang cumlaude (lah sombong?).
Bukti-bukti di atas
jelas menggambarkan bahwa cewek menjadi alasan mengapa orang baik seperti Ahok
tidak cocok dan sulit diterima di Indonesia. Dengan kejadian yang ada saat ini, gue hanya
bisa berharap semakin banyak cowok yang semangat dan lahir menjadi Ahok-Ahok baru dan tetap setia menjadi cowok baik. Dan di saat mereka mulai muncul, tolonglah… yang cewek pada naksir gitu.
Menurut saya, Ahok termasuk badboy. Hahaha. Dan Ahok udah disukai sama cewek-cewek Twitter. Tapi badboy kan banyak musuhnya. Boy aja dimusuhin sama Willy Dozan.
ReplyDeleteBiar masyarakat yang menilai..
DeleteAnjir! Kurva penawaran ampe keluar. Ntap! Hahaha
ReplyDeleteKarena itulah pentingnya data dan fakta.
DeleteTolong sumber data dan fakta yang mendukung penjelasan teori kurva itu dimuat. Biar tidak terjadi perselisihan diantara netizen.
ReplyDeleteKAN GAK PAKE DATA DI SITU KAPUR BARUS!
DeleteGue malah merasa tersindiri dengan meme itu. Hahaha. Lagian nggak ada yang manggil gue, jadinya gak perlu nengok.
ReplyDeletelah terus kenapa merasa tersindir ?
DeleteJangan berantem..
DeleteSemoga wajah Dilan tidak seperti yang dibayangkan Hahaha
ReplyDeleteKirain pembahasannya bakalan berat, eh ternyata... :D
Emang di bayangannya kayak gimana?
DeleteBadboy itu apa , yak ?.
ReplyDeletebad=jelek boy=anak laki-laki.
Deletejadi badboy itu, anak laki-laki jelek.
Nah itu..
DeleteMantap. Pake kurva segala lagi. Jadi kaya penelitian ilmiah. Ha ha.
ReplyDeleteDuh jadi ngedadak pengen jadi bad boy nih. Thanks inspirasinya bang adi.
Karena penelitian ilmiah adalah nama tengahku. Panggil aku Adi Penelitian Ilmiah.
DeleteWalaaahhh.. perempuan lagi, perempuan lagi yang disalahkan. *Meh*
ReplyDeletePadahal pilihan jadi 'Badboy' atau 'Goodboy' itu cuma se-simple, pilihan makan nasi pakai tempe atau pakai pizza :-P
Terus terang, gue nggak ngerti sama komen di atas.. :(
DeleteHormatilah sistem dan hukum yang berlaku di negara tercinta ini.
ReplyDeleteO... oke.
DeletePak ahok malah bisa dibilang bad boy. suka menggunakan kata-kata kasar. langsung tindak yang menurutnya salah tanpa perlu dikasihani. terlihat kejam walo benar. cewek di sini suka bad boy, makanya banyak yg ngebela. karena cowok "baik2nya" gak terima si badboy jadi primadona, makanya ampe diminta dipenjara dan didemo~
ReplyDeleteLANGSUNG TINDAK YANG MENURUTNYA SALAH YA BERARTI ANAK BAIK-BAIK. WALOPUN BELOM TENTU BENER ITU SALAH APA KAGAK JUGA SIH.
Delete'Kebetulan gue baca itu sambil ngopi Torabika'. Iklan yang sangat terstruktur kehadirannya.
ReplyDeleteTulisan ini sangat sarat data dan fakta. Datanya diperkuat oleh kehadiran kurva dan faktanya diperkuat oleh 'Yanto', entah ini bapak siapa.
Yanto itu whistle blower.
DeleteIni nih, intinya BangAd..i Pengen yang di kalimat terakhir.
ReplyDeleteHehehehehe. *ketahuan *kabur ke Polandia
Deletesepertinya itu bener banget yaaa...
ReplyDeleteGa gabisa bilang kalo pak Ahok itu good boy atau bad boy siiih...
tergantung dilihat dari sudut yang mana.
namun walaupun begituu,,
gua tetep naksir berat kok sama pak Ahoook...
*laporin ke pacar
Deletehahahaha yaa lucu sih ya
ReplyDeleteINI TOPIK SERIUS TOLONG YA.
Deletewqwq udah tarik nafas dalem-dalem, kiran bahasannya mau berat banget gitu, sampe udah siap-siap minta bantuan temen buat gotongan takutnya nggak kuat.
ReplyDeleteBantuin temen buat gotongan..
DeleteAnjir H Bolot jadi cowok badboy gak mecing banget.
ReplyDeleteBaca judulnya udah ngeri isinya receh wkwkwk
JANGAN MENGHINA KAMU YA!
DeleteMau ngikut komen diatas ku, baca judulnya ngeri isinya receh. Tapi ya Di, kalau cewek2 pada naksir badboy, kenapa cowok2 gak naksir bad girl sih? Awkarin misalnya.
ReplyDeleteYang naksir badgirl itu badboy. Karena cowok baik akan mendapatkan cewek baik pula. *anjir mendadak bijak
DeleteAnjir ada kurva penawaran segala. Udah kayak jualan. wkwk.
ReplyDeleteTapi gue suka sih sama pak ahok, cuma gatau aja dia badboy apa goodboy wkwk
Asal jangan goodbye aja kita. *lah ga nyambung
Yang penting makannya goodtime *lah malah iklan
Deleteyeay!
ReplyDeleteaku ngga mudeng haha
apakah ini semcama teori ekonomi? jika iya, maaf-maaf ni saya anak desain jadi ngga mudeng mbaca kurva di atas XD wkakak
WELCOME! KARENA SAYA JUGA NGGAK NGERTI (lah yang nulis siapa?).
Deletebeneran, lucu banget tulisan lu om
ReplyDeletewkwkwkwk
gw baca2 lagi ya
wkwkwkw