‘Coba lagu ini deh.’
Gue terbangun,
beranjak duduk dan menyalakan laptop. Ini adalah pertama kalinya gue meminta
rekomendasi lagu dari dia, yang memang suka datang ke konser musik secara
langsung. Gue memasang headphone, lalu menekan tombol play.
‘Ini yang nyanyi
cewek?’
‘Bukan. Hahahaha.’
Gue hanya membaca pesan yang dia kirim, tapi entah kenapa tawa khasnya seperti terdengar
di kamar ini.
Malam itu, gue
memutar Roger Rabbit berulang, dan berulang kali sampai ketiduran.
--
Gue percaya lagu yang
sering didengar seseorang mencerminkan kepribadian orang itu. Contohnya, orang
yang sering mendengarkan musik beraliran pop, biasanya hidupnya santai dan nggak
aneh-aneh. Orang yang suka dengerin lagu-lagu metal, orangnya cenderung ‘liar’
dan lebih spontan. Orang yang suka dengerin lagu india, kalo liat pohon mangga bawaannya
pengin joget.
Gara-gara tulisan ini, gue jadi inget sesuatu tentang lagu.
Lagu atau musik
adalah elemen penting dalam hidup kita. Gue percaya hidup tanpa musik sama
kayak sayur asem tanpa sayur. Asem. Disadari atau tidak, lagu seringkali
dijadikan penanda momen-momen tertentu. My Heart Will Go On-nya Celline Dion,
misalnya. Begitu kita denger lagu itu, pasti langsung kebayang adegan Jack
memeluk Rose di ujung kapal. Di sisi lain, dengerin lagu Vagetoz ngebikin
kita inget FTV di SCTV.
Setiap orang pasti
punya lagu kenangannya tersendiri. Entah itu lagu yang ngebikin dia galau, atau
malah ngebuat si orang tersebut mesem-mesem gerogotin ujung bantal sendirian.
Karena lagu tersebut, seringkali dinyanyikan bersama kekasihnya di dalam mobil. Tipikal lagu romantis yang akan diingat terus menerus sampai tua.
Gue sendiri tidak
pernah punya lagu seperti itu.
Sampai hidup gue
bersinggungan dengan dia.
Saat itu, gue
baru-baru aja jadian sama dia. Si perempuan ini, sama seperti gue, punya
pemikiran yang menganggap lagu yang didengarkan seseorang akan menunjukkan
identitas orang tersebut. Dan di masa itu, kami memutuskan untuk ‘melihat isi
playlist masing-masing’. Dengan mengetahui lagu apa yang sering dia dengarkan,
paling tidak gue jadi tahu dunia dia. Kita jadi sama-sama tahu suara yang
mengalun di hari-hari kita. Buat dia, mungkin ini biasa aja. Tapi buat gue, ini
MIMPI BURUK. Gile aja. Masa itu adalah masa di mana gue sama sekali gak ngerti soal
lagu-lagu luar negeri. Kalau pun ada lagu luar negeri, ya paling lagu yang lagi
rame. Kayak Jason Mraz dan Bruno Mars.
Dia menyodorkan
iPhone-nya. ‘Nih.’
‘O-oke.’ Gue menjawab
ragu. Mengambil hapenya, lalu menyerahkan hape gue.
Saat itu gue menyesal
kenapa dulu gue gak beli Esia Hidayah aja.
Gue melihat playlist
di hapenya, lalu menggeser-geser layarnya. ‘Hmmm. Ini toh…’ Gue mengangguk,
pura-pura stay cool. Padahal dalam hati jerit: LAGU PAAN NEH?!
Hampir semua lagu di
playlist-nya tidak ada yang gue tahu. Paling yang gue familiar cuman band-band
seperti Simple Plan dan Boys Like Girls. Sisanya sama sekali asing.
Gue menatap wajahnya.
Dia mengembalikan hape gue. Ekspresinya datar.
Saat itu gue menyesal
kenapa gak ngasih kantong kresek buat dia muntah.
Lalu hidup berjalan
seperti biasanya. Kami tetep jalan bareng, makan, nonton. Seperti pasangan lain
pada umumnya. Tapi di sela-sela itu, seperti ada perasaan yang mengganjal di
dalam hati gue. Rasanya kayak… gue kok pengin ya, menyamakan referensi
lagu-lagu kita. Gue pengin ada di satu ‘playlist’ yang sama bareng dia. Terlebih
dia adalah orang yang cukup sering ikut nonton festival musik secara langsung. Gue
pengin kayak orang-orang yang bisa diskusi bareng tentang penyanyi idolanya.
Tentang si orang ini lagi bikin album apa. Gimana perubahan musiknya dari tahun
ke tahun. Apa yang terjadi sampe harus mengganti personel. Intinya, gue pengin
bisa lebih nyambung sama dia. Apalagi kita punya pemikiran yang sama soal musik
yang melambangkan identitas seseorang.
Karena itu, di suatu
malam, gue nge-LINE dia untuk minta rekomendasi lagu yang pas.
‘Coba lagu ini deh,’
tulisnya di LINE. Dia menyarankan gue untuk mendengarkan lagu Sleeping With
Sirens yang berjudul Roger Rabbit.
‘Ini kok ada
scene-scene-nya gitu?’
‘Iyaaa itu dia EP.’
Gue gatau apa itu EP.
Tapi berhubung lagi males kelihatan dungu, gue memilih untuk bangun, beranjak
duduk dan menyalakan laptop. Gue memasang headphone, lalu menekan tombol play.
Nobody’s gonna love you if
You can’t display a way to capture this
Nobody’s gonna hold your hand
And guide you through no it’s up for you to understand
Gue membuka mata. Tersenyum,
lalu mengetik: ‘Ini yang nyanyi cewek?’
‘Bukan. Hahahaha.’ Entah
kenapa tawa khasnya seperti terdengar di kamar ini. Lalu gantian gue yang
tertawa, setelah mengetahui kalau band tersebut sebenarnya beraliran post-hardcore
yang biasa manggung sambil teriak-teriak.
Gue mematikan lampu.
Malam itu, gue
memutar Roger Rabbit berulang, dan berulang kali sampai ketiduran.
Terima kasih, sudah
memberikan lagu manis ini.
EP (extended Play) atau mini album om,
ReplyDeleteDulu aku juga sering lihat di cover band-band barat ada tulisan Single EP gitu.
Ternyata artinya mini album.
:)
DeleteWhoaaahh, aku juga suka lagu-lagunya SWS terutama yang With ears to see and Eyes to hear.
ReplyDeletepas baca ini buru-buru langsung play lagunya SWS yang Rogger rabbit, eh bangke malah jadi keinget mantan :/
Samaan nih, tapi paling favorit yang If I'm james dean, versi akustik sama hardcorenya sama asoynya :3
DeleteLagunya SWS yang hardcore juga enak - enak ko. Apalagi yang If you can't hang, pengen loncat - loncat dah hahah
DeleteAtau, Pierce the Veil ft Kellin Quinn yang King for a day. Hacep bets dah!
Delete:)
DeleteAnjir, gue kalo lagi dikasih tau lagu keren pasti langsung jadi orang terbego sedunia. Kayaknya mending pake cara lo, bang.
ReplyDeleteDan, jangan main-main ya. Vagetoz tuh keren!
Hmm. Vagetoz.
Delete:)
DeleteEntah kenapa aku malu kalo nunjukin playlist. Hahaha.
ReplyDelete:)
DeleteNanya dong, Adi.
ReplyDeleteDia mengingatkanmu pada Roger Rabbit, ataukah Roger Rabbit yang selalu mengingatkanmu pada dia? Yoi.
Tadi gue pengen nanya ini juga..
DeleteSama halnya pertanyaan son agia yg mengingatkan kan dia pada Yul-nya.. hmm
:)
DeleteDulu gue sempet nih dapat recomended lagu dari band ini. Tapi namanya aneh, jadi males. Eheheh
ReplyDeleteBand yg gue maksud itu Vagetoz. Aneh kan namanya?
:)
DeleteHahah inget dipohon mangga jadi inget lagu lingsir wengi kali bang...
ReplyDeletebukan india lagi...
Dulu jamannya ini lagu misteri kalo dinyanyiin bisa ketemu sama yang namnya si sri... dan waktu itu ya itu dibawah pohon mangga dia berdiri disitu...hhiiih
:)
DeleteYa ampun, kirain cuma aku yang kalo denger lagu My Heart Will Go On di atas motor serasa lagi di atas kapal, dan refleks merentangkan tangan. Motornya nyusruk ke trotoar.
ReplyDelete(langsung cari lagu Roger Rabbit)
Ya elah, itu sih adegan Warkop DKI Reborn yang garing itu, Kang Rido.
Delete:)
DeleteKalo suka dengerin lagu pop campur rock campur metal campir hardcore campur dangdut campur remix campur rep campur campur sari
ReplyDeleteItu kayak gimana krpibadiannya?
:)
Deleteini pasti ep album SWS yang akustik ya (if you were a movies this would be your soundtrack).
ReplyDeletesemua lagu favorit gue tuh haha
gue juga kalo pdkt sama cewe, nanyain selera musiknya dlu. kalo gak sealiran, pergi...
wkwkwkk
:)
Deletewaktu denger ada nama bang SWS. Gue malah inget shiren sungkar wkwkwkw
ReplyDelete:)
DeleteManis banget sih tulisannya kayak bodi.... ^__^
ReplyDelete:)
DeleteSleeping with Sirens kan band yang hardcore hardcore. Suka beberapa lagunya yg diakustik-in sih, kalau yg asli ngga terlalu cocok. Gendang telingaku tipisss...
ReplyDelete:)
DeleteSo when you have today , You should say all that you have to say~
ReplyDeleteuh, right in the feel.. play satu album yang acoustic enak nih..
:)
DeleteDengerin Lagunya Rhoma Irama (mirasantika) bawaanya pengen kutak tak tak tak tak ku tak mau tak. pengen goyang sambil rolling kedepan dan salto kebelakang.
ReplyDelete:)
DeleteSaya malah penasaran sama yang ngasih tau lagu itu kamu, Di. Ya kalau bukan Yoga, ya Daus.
ReplyDelete:)
Deletecoba lu dengerin First Rabbit - JKT48. Ini lebih asik bang :D
ReplyDeleteBand Star and Rabbit lagu yang "The House" lebih enak~
Delete:)
Deletebentar gua tebak, diplaylist cewek lu pasti ada lagunya pierce the veil sama all time low nih
ReplyDelete:))
DeleteAnjir. Seriusan lu nyangka SWS itu yang nyanyi cewek? Muahaha.
ReplyDeleteGue udah tau lama kalo SWS, tapi Roger Rabit baru tau. Ya, norak juga deh gue jadinya. XD
:)
Deletecinta satumalam aja om...oia main-main ke blog ku ya
ReplyDelete:))
DeleteKalok orang yg sukak denger lagu lagu Payung Teduh, karakternya gimana, Di? ._.
ReplyDelete:)
DeleteIya bener, kadang lagu tertentu mengingatkan kita pada suatu hal atau suatu masa.
ReplyDeleteGw kalo denger lagunya David Archuleta yang judulnya 'Crush' gw selalu inget dengan masa-masa gw belajar buat lolos SNMPTN, hahahaha
:)
DeleteKalo seneng lagu keroncong berarti kepribadian nya gimana ??? #TolongJelaskan
ReplyDelete:)
Delete