Kayaknya, hidup gue
punya keterikatan khusus sama malam hari deh. Atau emang malam hari itu punya
daya magis tertentu ya? Nggak usah jauh-jauh deh. Di hidup kita aja terkenal
banget kata ‘malam minggu’. Bukan pagi, atau sore. Ariel Noah konon nyiptain lagu
pas malem-malem. Katanya juga banyak orang yang lebih seneng nulis di malam
hari. Entah merasa lebih tenang, atau malah jadi bisa mengenal diri sendiri.
Lebih jauh lagi, bahkan, doa yang paling manjur adalah di waktu sepertiga
malam.
Gue yakin setiap
orang punya memori tertentu yang didapat ketika malam hari. Mungkin dinner
bareng gebetan. Mungkin loncat-loncat sambil menyanyikan lagu favorit di konser
musik. Atau mungkin, menangis terharu karena tiba-tiba dia datang sambil
membawa kue ulang tahun, tepat di malam yang kita tunggu-tunggu. Kalau kata
John Green, The town was paper, but the memories were not. Dan buat gue, memori
yang didapat seseorang di malam hari, adalah memori yang paling dekat dengan
kita. Dia seperti punya tempatnya sendiri.
Gue mau cerita
sedikit soal kenangan yang gue dapet di malam hari:
Malam itu, kita lagi
duduk di atas bianglala di Dufan. Hari itu, adalah pertama kalinya gue ke
Dufan. Pertama kali dia tahu bahwa orang di sebelahnya ternyata cupu abis.
Setelah seharian capek naik berbagai wahana, kami emang udah berencana mengakhirinya
di bianglala. Santai ngelihatin lampu dari gedung-gedung sekitar yang memancar.
Sesekali gue ngebenerin rambut karena zaman itu emang rambut gue lagi
panjang-panjangnya. Dinginnya udara ngebuat gue mencari dua jari tangannya
malu-malu. Supaya nggak ketahuan dua anak kecil di depan.
Rencananya, di atas
bianglala itu gue mau bilang makasih ke dia.
Karena dia, gue
merasa jadi laki-laki paling berani hari itu. Karena bersama dia, gue merasa
kalau gue, tidak perlu takut cemburu. Tidak perlu takut kehilangan dia. Karena
bersama dia, gue tidak akan pernah merasa sendirian lagi. Karena saat itu, gue
percaya, semua kekurangan kita adalah kelebihan yang kita andalkan. Bersama
dia, gue tidak perlu susah-susah menjadi laki-laki paling keren. Tidak perlu
repot-repot menjadi orang lain.
Gue mau berterima
kasih karena bersama dia, gue jadi sadar bagaimana menjadi diri sendiri.
Sayangnya, semua itu tidak
jadi gue lakukan. Gue hanya menatap mata dia sambil sesekali melirik ke si anak
kecil cowok di depan kami. Seolah memberikan sinyal
bisa-nggak-ini-anak-kita-lempar-sebentar. Tapi, dia membalas tatapan gue dengan
tertawa meledek. Membuat lesung pipinya terlihat jelas.
Situasi kayak gini
jelas bikin suasananya semakin canggung. Akhirnya, gue cuman duduk mepet ke dia
sambil menyenggol-nyenggol kakinya. Berharap perasaan gue bisa pindah lewat
aliran listrik di jempol kaki.
‘Ini apa sih?’ tanya
anak kecil yang cowok sambil memutar setir di tengah keranjang.
‘AAAAKKKHHHH!!’ jerit
gue, panik karena tiba-tiba keranjangnya berputar.
‘Duh, maaf ya!’ kata
kakaknya yang cewek. Dia lalu menarik tangan si anak itu dari setir. ‘Kamu nih!
Gangguin kakak-kakak ini aja! Bandel!’
Gue ketawa canggung.
Malu abis teriak sendirian di bianglala. ‘Iya. Gakpapa kok,’ jawab gue, sambil
berpikir apa jadinya jika anak kecil jatuh dari ketinggian 250 meter.
Gue masih ingat betul
kejadian itu. Gagalnya gue sebagai cowok sok romantis yang mau ngajak ngobrol
serius di atas bianglala warna merah.
Sayangnya, gue tidak
punya apa-apa untuk disimpan selain kenangan. Gue tidak membawa pulang foto
maupun video bersama dia. Gue bukannya sengaja tidak mengabadikan momen tersebut.
Kayak kebanyakan cowok yang bilang, ‘Ini nggak bakal aku lupain seumur hidup!’
Padahal, kunci motor yang dibawa tiap hari aja suka lupa nyimpen di mana.
Alasan kenangan itu
tidak mampu gue abadikan ada beberapa hal: 1) Itu bianglala, 2) Itu malam hari,
3) Hape gue gembel. Kombinasi itu semua membuat hasil gambar di hape gue
menjadi buram. Seringkali malah ngeblur karena goyangan dari bianglalanya.
Terus terang, gue
emang meragukan bakal ada handphone yang bisa mengambil momen-momen malam seperti
itu. Momen, yang, biasanya kita simpan rapat-rapat, untuk kemudian, kita
rasakan lagi. Seolah kembali ke malam itu.
Ternyata, Samsung
melihat ini sebagai sesuatu yang harus dijawab. Samsung merasa, momen seperti
ini harus ditangkap dan tidak boleh dilupakan. Maka, pada Samsung Galaxy
Unpacked 2016, Samsung mengeluarkan produk terbarunya yaitu Samsung Galaxy S7
dan S7 Edge. Untuk yang kelewat, bisa streaming di sini:
Sekarang, gue mau
cerita soal Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dan kenapa smartphone ini bisa
berdampak pada kenangan yang kita punya.
Sebelumnya, gue mau
mengulas sedikit dari segi tampilannya. Kita mulai dari yang paling sederhana:
warna. Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini memiliki empat varian warna yatu white
pearl, gold platinum, black onyx, dan silver titanium. Dengan bodi yang terbuat
dari paduan glass dan metal, smartphone ini menjadi tangguh dan tampak elegan. Samsung
Galaxy S7 memiliki ukuran layar 5,1 inchi sementara S7 Edge 5,5 inchi. Nggak
cuman lebar, tetapi bentuknya pun sangat pas di tangan. Bagian belakangnya
sengaja dibuat curvy supaya ketika
digenggam, Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini bisa rata dengan telapak tangan
kita (kalau bagian belakangnya lurus, biasanya tumpuannya hanya ada di ujung
kanan dan kiri saja). Di samping itu, desain kamera di Samsung Galaxy S7 dan S7
Edge ini juga sengaja dipertipis/dibuat rata dengan bodi belakang. Tujuannya
untuk menghindari kontak dan nggak gampang lecet. Jadi kalo dimasukin kantong
celana nggak berasa ada yang ‘ganjel’ gitu. Kalo kamu pas duduk sering berasa
ada yang ngganjel, nah itu mungkin kamu ambeien.
Pihak Samsung memang
mendesain Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini dengan tujuan redefining what smartphone can do. Kalo biasanya fungsi smartphone
cuman chatting, internetan, nelepon, lain halnya dengan Samsung Galaxy S7 dan
S7 Edge ini. Mereka emang udah mikirin sampe hal-hal terkecil. Mulai dari fitur
always-on display dan finger print. Ini semua dibuat dari fakta bahwa dalam
sehari, setiap orang rata-rata mengecek smartphone-nya sebanyak 150 kali. Dan kata
para pendiri Samsung, itu angka yang banyak dan bikin ribet. Kenapa? Karena setiap kali ngecek hape, bahkan cuman untuk ngelihat informasi dasar kayak
kalender, jam, kita harus memencet tombol untuk nyalain display. Mereka pada
mikir daripada harus mencet-mencet mulu, mending dibikin nyala aja terus. Jadi kalo lagi ditaruh di meja dan cuman pengin ngeliat notifikasi atau jam, nggak usah ribet harus nyalain display. Tinggal lirik, beres deh. Enaknya lagi, displaynya akan otomatis mati kalau hapenya kita balik atau masukin ke dalam kantung. Sungguh perhatian sekali Samsung ini. Mereka
nggak tega liat smartphone-nya sering dipegang tapi nggak ditembak-tembak.
Begitu juga dengan
konsep quick access yang ada di Samsung Galaxy S7 Edge. Mereka
berpikir, biasanya orang-orang hanya menggenggam smartphone dengan satu tangan.
Jadi, mereka membuat fitur quick access terhadap konten dan app pilihan kita hanya
dengan menggeser layar menggunakan satu jempol saja.
Fitur lain yang
ngebuat gue kagum adalah water and dust resistance-nya. Samsung Galaxy S7 dan
S7 Edge ini sudah tersertifikasi IP 68 yang artinya memang smartphone ini
benaran tahan air dan debu. Dia bisa tetep hidup meskipun nyemplung ke dalam air
selama 30 menit sampai kedalaman 1,5 meter! Yang berbeda dari Samsung Galaxy
sebelumnya, pada Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini water resistance-nya capless. Maksudnya, kita
tidak perlu memberi tambahan penutup apapun pada lubang port-nya. Jadi,
meskipun keliatannya berlubang, dia tetep nggak kemasukan air. Ini semua karena
Samsung tidak menjaga Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dari luar, melainkan ‘menutup’ dari
dalam. Sehingga membuatnya benar-benar kedap air. Saking gak percayanya, gue
sampe nyari sendiri video lain di YouTube. Dan hasilnya, Samsung Galaxy S7 dan
S7 Edge ini malah bisa digunakan di bawah air (layarnya bisa di-swipe meskipun berada
di dalam air).
Pernah ngalamin naik
motor dengan handphone di kantung lalu kehujanan? Sesampainya di tempat kering,
hapenya udah keburu konslet. Atau lagi janjian sama temen, lalu tiba-tiba
gerimis dan jadi susah nge-chat karena hapenya kena titik-titik air? Atau lagi
asyik-asyiknya main hape di kamar mandi, eh kecemplung ke bak. Karena water
resistance-nya Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge udah teruji, mau kecemplung kek, kebasahan,
keujanan, kenyamanan, apa artinya… cintaaa (lho kok malah nyanyi?). Pokoknya, hal-hal
kayak gitu nggak bakal ada pengaruhnya buat si smartphone.
Sekarang gue mau
review Samsung galaxy S7 dan S7 Edge dari segi performance. Ternyata, tidak
hanya menjawab permasalahan gue soal kenangan di malam hari, Samsung Galaxy S7
dan S7 Edge ini juga bikin happy para gamers. Karena eh karena, CPU-nya sendiri
30,4% lebih keren dan GPU-nya 63,9% lebih yahut dibanding Samsung Galaxy S6 dan
S6 Edge. Nah loh, Galaxy S6 aja udah ngebut, gimana ini? Apalagi RAM Samsung
Galaxy S7 ini 4 GB. Modyar.
Nggak ada lagi tuh sebel-sebel
gemes pengin banting hape karena lagi seru-serunya ngegame, tahu-tahu karakter kita
meninggal gara-gara lemot. Karena… ya prosesornya udah ngebut abis gitu lho! Apa?
Lemot gara-gara mainnya online? Lho, emangnya nggak tahu kalo Samsung Galaxy S7
dan S7 Edge udah 4G LTE?
Apa coba yang lebih
ngeselin dari lagi seru-serunya main game, terus ada group chat yang berisik.
Bikin nggak konsen abis! Kadang ke-pause sendiri. Kadang jadi bunyi-bunyi. Nah,
Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini punya fitur no alert yang ngebikin kita gak
keganggu sama yang gitu-gitu. Buat gamers sejati yang suka ngerekam screen-nya
pas lagi nge-game, tinggal klik aja tombol ‘record on screen play’. Beres deh.
Tinggal upload ke YouTube terus jadi hits. Muehehe.
Tapi Bang? Hape
bagus-bagus gitu kok malah dipake buat main game? Emang nggak sayang? Nanti
batrenya bocor gimana?
Ya karena gue bukan
anak game, sebenernya sih sayang. Tapi mo gimana, dia lebih milih sama yang
lain… (INI KENAPA MENDADAK BAPER GINI YAA!!) Nah, buat yang pengin ngejadiin
Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge sebagai smartphone game, gak perlu takut. Apalagi
baterenya udah di-upgrade jadi 3000mAh untuk Samsung Galaxy S7 dan 3600 mAh
untuk S7 Edge. Jadi, gak mungkin cepet abis. Hah? Gimana? Takut cepet panas
gara-gara dimainin melulu? Ya tenang aja. Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini
dilengkapi dengan new liquid cooling
system. Di dalamnya ada semacam perangkat khusus yang fungsinya menyerap
panas. Mirip kayak AC, tapi di dalam hape. Jadi gak bakal cepet panas. Emangnya
kamu yang liat dia nge-love foto orang lain di Instagram aja langsung panas
dalem?
Kalau kata Justin
Denison (Senior Vice President Product Strategy Samsung), Samsung Galaxy S7 dan
S7 Edge ini adalah high end graphic smartphone with low power consumption.
Hmmmmm.
Sekarang, bagian
favorit gue.
Mungkin ada yang
heran kenapa di awal tulisan ini gue cerita soal malam hari beserta memori yang
gue punya.
Karena, setelah
menonton launching tersebut, entah kenapa gue langsung inget sama momen-momen
malam yang gue lewatkan begitu saja. Salah satunya, adalah momen bianglala itu.
Berbeda dengan smartphone lain, Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge memang didesain
untuk mengumpulkan kenangan-kenangan malam yang biasanya terlewatkan.
Hal ini seperti yang
dikatakan Justin Denison bahwa kebanyakan smartphone hanya berusaha
meningkatkan kualitas kamera untuk siang hari, padahal banyak kenangan favorit
kita yang justru terjadi di malam hari. Makanya, Samsung memasang fitur aperture
F/1.7 di kamera Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge. Untuk yang hobi fotografi pasti
udah geleng-geleng kepala nih. Pokoknya, dengan aperture F/1.7 celah sensor
kamera terbuka jauh lebih lebar, sehingga cahaya yang masuk akan semakin
banyak. Jadi, hasil kameranya akan tetap kece meskipun kita foto di tempat
yang pencahayaannya kurang. Kalo bahasa kerennya sih, hape ini sangat bagus
untuk low light photography.
Selain itu, adanya
fitur Dual Pixel Sensor membuat autofocus kameranya jadi secepet kilat. Ini
inovasi kamera pertama di dunia nih. Dual Pixel Sensor adalah sensor kamera
yang bisa membuat kecepatan fokus kamera setara sama dua mata manusia. Contoh
gampangnya adalah, kalo kita menutup satu mata, lalu coba fokusin pandangan ke
suatu tempat. Kemudian dengan cepat ubah pandangan ke objek lain. Inget-inget
seberapa cepet mata kita jadi ‘fokus’ setelah perpindahan objek baru tersebut.
Sekarang, coba lakukan dengan dua mata. Pasti hasilnya pandangan kita akan jauh
lebih cepet fokus dibanding yang satu mata. Dengan dual pixel sensor, nggak akan
takut lagi kelewatan momen meskipun itu di malam hari.
Dengan adanya dua
fitur ini di kamera Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge, ngebuat momen di malam hari
bisa tertangkap dengan tajam dan jernih. Mungkin sekarang gue sedang ngeliat
foto gue dan dia di dalam keranjang bianglala, dengan background cahaya kuning
dari lampion di belakang. Begitu juga dengan kamu yang pernah punya kenangan di
malam hari. Mungkin, saat ini kamu sedang tertawa, melihat gambar dirimu dengan
setengah muka penuh krim di depan rumah. Di belakangmu ada seseorang, yang,
entah sekarang menjadi apa, bersiap melemparmu dengan bubuk terigu. Atau mungkin, tersenyum menonton rekaman dirimu yang sedang duduk di motor. Berteriak girang sambil membentangkan kedua tangan, menembus angin malam, yang, katanya jelek itu. Ditemani barisan lampu di pinggir jembatan. Dan di depanmu, ada dia yang paling bersinar.
Selain itu, ada juga
mode motion panorama yang membuat fitur panorama dapat bergerak mengikuti
objeknya. Kan biasanya fitur panorama di smartphone cuman statis. Nah, dengan
motion panorama, kita bisa membuatnya dengan objek yang bergerak. Kita tidak hanya mendapat sebuah foto, tapi juga merekam pengalaman yang ada. Merasakan langsung berada di dalam gambar. Kita bisa, memutar kembali kenangan yang sudah lewat.
For others, maybe
Samsung Galaxy S7 and S7 Edge can bring them to the next level,
but for me, it’s also
bring my memories to the next level.
--
Spesifikasi lain yang
belum sempat tertulis:
Satu. Resolusi kamera
belakang 12 MP, kamera depan 5 MP, video 4K.
Dua. Layar Quad HD super AMOLED.
Tiga. Ada slot micro SD dan dual sim (tanpa harus ngebuka casing).
Tiga. Ada slot micro SD dan dual sim (tanpa harus ngebuka casing).
Empat. Ada fitur yang
bernama Samsung Pay. Jadi gak perlu repot-repot bawa kartu kredit.
Lima. Dengan fast charging, baterai Samsung Galaxy
S7 dapat terisi penuh selama 90 menit, sementara Samsung Galaxy S7 Edge 100 menit.
Enam. OS Samsung Galaxy S7 adalah android v.6 Marshmallow.
Tujuh. Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dapat tersinkronasi dengan gear-gear seperti camera 360 dan VR.
Enam. OS Samsung Galaxy S7 adalah android v.6 Marshmallow.
Tujuh. Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dapat tersinkronasi dengan gear-gear seperti camera 360 dan VR.
Delapan. Samsung bekerja
sama dengan Facebook oculus mengenai virtual reality.
Sembilan. Untuk mengetahui update lebih lanjut soal Samsung Galaxy S7, silakan klik link berikut.
Sembilan. Untuk mengetahui update lebih lanjut soal Samsung Galaxy S7, silakan klik link berikut.
Asik keinget mantan malam malam emg bikin baper ya Di ?wkwk eh mantan atau yg baru sih?
ReplyDeleteGila mantap banget tuh samsung galaxy s7 dan s7 edge
Asik dpt job review bagi2 dong job review
Emang mantap dongs! \(w)/
DeleteBangkhe, gue tegang sendiri pas itu bocah megang stir. XD
ReplyDeleteOh, ini yang waktu itu lu bilang, ya? Gudlak, Di! Lengkap banget dah. Aaakkk. Apalagi kameranya tuh! Gue tiap motret malem hasilnya jelek melulu. :(
LO PUNYA HUBUNGAN DARAH APA SAMA ANAK ITU? NGAKU!
DeleteHmmm... gue jadi ngiler nih sama handphonenya. Secara gue gak punya handphone dan kampretnya gue suka banget selfie. Dilema oh dilema.
ReplyDeleteBtw, produk keluaran Samsung memang selalu kece. Gue pengen beli tapi harganya itu loh. Bikin jantungan. *Terbayang-bayang kebagusan kameranya*
Beli dong kalo itu! \:p/
DeleteKeren gan tulisannya
ReplyDeleteMain2 kesini yaa
http://thisisannisa.blogspot.co.id/2016/03/pecahkan-batasan-dengan-samsung-galaxy_24.html?m=0
Jangan lupa tinggalkan komen :)
Makasih gan! \(w)/
Deletehal yang sering dilakuin oleh manusia masa kini : nginget mantan di malam yang sunyi :p wkwkwk
ReplyDeleteIni S7 nggak main-main banget ya :' gilaaaak samsung mah -_-
Hmmmmmm.
DeleteMantan nya Adi manaaa, keluar sini... komen postingan ini dong hahaha *kompor dimana-mana* *melipir*
ReplyDeleteUdah S7 aja ni samsung :( jaman S4 nya aja gak kebeli. Btw gudlak Adi!
Hmmmm fasya emang selalu dateng setelah Febri. Hmmmm. (mencoba gosip)
DeleteWeeh udah ada keluaran terbaru lagi aja! Yang sebelumnya aja belum kebeli huhuhu.
ReplyDeleteYaudah bang, buruan beli S7, terus balik ke dufan lagi. Biar bisa foto di bianglala. :b
Ke Dufannya itu masih merinding gue. Muahahaha. :))
DeleteWah emang Hape yang rekomendasi banget buat anak gaul kayak kita, hahaha..
ReplyDeleteIntinya si HAPE Samsung ini keren bang! Inget, hapenya ya! bukan lo nya... haha
Bukan guenya. Oke. Baiklah.
DeleteTapi sayangnya kantong gue lagi kering :(
ReplyDeleteBtw, goodluck ya! Hahaha :D
\(w)/
Deletehp nya keren
ReplyDelete\(w)/
DeleteEntah kenapa ini samsung juga kasusnya hampir sama iphone, belum juga beli yang seri 4 eh udah ada yang baru lagi. Dan kali ini udah keluar aja samsung S7, udah gitu kameranya ituloh super sekali :')
ReplyDeleteAtas gue ngerti kamera nih..
Deletegilaaa, aperurenya 1,7 wah kece juga nie handpohne ya. tapi harganya pasti bikin sedih
ReplyDeleteAtas gue ngerti kamera..
Deletegile rapiiiih tulisan lo
ReplyDelete*gagalfokus*
Makasih! \(w)/
DeleteCieeee menanggg. Yuhuu~~ selamat suhu…………
ReplyDeleteWoah, i love the opening story. Keren abiz gan! Pantaz juara 3! You are the champion! Congratulation!
ReplyDelete