Jadi ceritanya
begini. Awalnya, si pacar menyuruh gue dengerin All About Us-nya He is We feat
Owl City. Sebagai pacar yang penurut, gue segera membuka laptop, browsing via
Youtube. Dan ternyata lagunya enak. Lebih jauh lagi, gue malah jadi suka sama musiknya
He Is We ini. Dari lagu tersebut, gue mulai mencari lagu-lagu mereka yang lain.
Dari satu video lagu, ke video lagu yang lain. Lalu, lepas dari band mereka,
gue tersasar melalui recommended video di sebelah kanan.
Video dengan views 84
juta.
Sebuah lirik musik
video.
Gue sempat heran
karena hanya dengan tulisan-tulisan putih dan background hitam, video itu bisa
mendapat views yang sangat banyak. Dibimbing rasa penasaran, gue mengarahkan
kursor ke video itu, lalu menekan mouse.
Gue memejamkan mata,
mencoba menikmati lagunya.
Buat gue, lagu ini sangat
sangat pink. Vokalnya sangat perempuan dan musiknya agak “norak”. Liriknya pun
lucu. Bercerita tentang perempuan yang merasa lengkap dengan kehadiran
kekasihnya. Seperti cinta anak abg yang menganggap pacar adalah segalanya.
Yang, dengan adanya si pacar, dia menjadi sempurna sebagai seorang manusia.
Lalu, seperti
biasanya, selesai menonton gue scrolling.
Membaca komentar-komentar
yang ada di video.
Buat gue, sesi
membaca komentar ini adalah sesi yang asyik. Dari sebuah tampilan video, kita
akan menemukan berbagai sudut pandang. Dari yang mengkritik, membalas kritikan,
memuji, sampai curhat karena si penonton merasa nyambung dengan isi video.
Pernah di salah satu video musik, gue menemukan seseorang yang bercerita bahwa
lagu itu mengingatkan dia pada kekasihnya yang sudah meninggal tiga tahun lalu.
Sewaktu bersama, mereka selalu menyanyikan lagu tersebut setiap hari. Setelah
pacarnya meninggal karena kanker, mendengar lagu itu membuatnya merasa seperti
mendengar suara pacarnya. Keren? Banget.
Sampai, gue berhenti
pada salah satu komentar.
Sebuah komentar dari seorang
perempuan yang bertanya,
‘How do you know if you’re “fall in love”?’
Bagaimana kamu tahu
bahwa kamu jatuh cinta.
Komentar tersebut
mendapat beragam tanggapan. Dari mulai yang bilang ‘Kamu jatuh cinta ketika
kamu menyentuh makanan.’ sampai yang menyebut ‘kamu jatuh cinta ketika
membandingkan semua hal indah kepadanya.’ Lalu si orang ini menyontohkan bahwa
dia menyebut nama orang yang dicintainya ketika
tos-tosan sewaktu ngebir. Dia bahkan sampai mentato nama orang tersebut di dada
kirinya. Ada juga yang mengatakan bahwa ‘Kamu jatuh cinta ketika tidak bisa
tidur semalaman karena memikirkan seseorang.’
Gue lalu mencoba
memantulkan pertanyaan terebut ke diri gue. Mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut jika dilontarkan ke gue sendiri. Dan dari banyak tanggapan, gue
menemukan satu yang cocok.
You don’t need someone to tell you when you are in love…
you just know it.
Terus terang, sampai
sekarang gue masih heran kenapa gue bisa sama Deva. Dari berjuta perempuan
lain, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan yang satu banding empat, juga
dengan banyak pilihan perempuan yang jaraknya terbilang dekat.
Kenapa?
Lalu gue mencoba
berpikir seperti ini:
Jatuh cinta, sama
seperti kelahiran seorang bayi, bukanlah sesuatu yang bisa kita buat. (Meskipun
ada penelitian yang bilang bahwa kita bisa jatuh cinta dengan siapa saja,
artikelnya di sini), tetapi menurut gue, jatuh cinta adalah sesuatu yang dititipkan.
Mungkin di suatu tempat
Tuhan sedang melihat gue, lalu Dia bilang, “Adi, Aku titipkan seorang perempuan
ke kamu, melalui sebuah perasaan. Jaga dia, rawat dia, lalu tumbuhlah bersama
dia.” Lalu TRING! perasaan itu muncul begitu saja. Dan dia, sedang entah apa di
sana, beratus-ratus kilometer dari tempat gue duduk dan mengetik tulisan ini
sekarang.
And now, I just know it.
Betulllll!!! Jika kita jatuh cinta, jika kita telah menemukan orang yang tepat kita bisa tahu begitu saja ^^
ReplyDelete\w/
DeleteTulisannya bagus ya. Ditunggu post selanjutnya!
ReplyDeleteMakasih mbak. \:D/
Deletesetujuu:)) just realize that you're in love yeaa
ReplyDelete\w/
DeleteSo sweet..
ReplyDeleteSi Deva pasti makin klepek-klepek kalok baca postingan ini, Di. Wahahahahh! Bisa romantis jugak kamu yaaah.. Setelah Deva selalu memprotes postingan aku en Febri :P
kalo jatuh cintanya cuma sebelah tangan, apa itu juga titipan? titipan yang belum layak buat dititipkan kali ya lebih tepatnya..
ReplyDeleteWah gue nggak tahu tuh. \:p/
Deletewalo kata cu pat kay, deritanya tiada akhir, tapi begitulah yang namanya anugerah :)
ReplyDelete:))
DeleteBacanya cuma senyum, aja. Ih manis banget :')
ReplyDeleteSenyumin aja. :)
DeleteHm. Mungkin orang jatuh cinta kalo postingan blognya dari ngakak-ngakak ngga jelas, terus berujung pada postingan manis macam begini, Bang Cibo. Demikian.
ReplyDeleteDemikian.
DeleteIya juga, sih. Kadang nggak ngerti kenapa bisa jatuh cinta sama seseorang. Seperti yang lu tulis, perbandingan cowok dan cewek itu banyak juga padahal. Timbul pertanyaan di kepala, "Kok bisa sama dia, sih?" Tapi, ya begitulah perasaan. Kalo udah merasakan kayak gitu, udah nggak peduli terhalang jarak lagi. Makanya ada yang memilih LDR. Eak~
ReplyDeleteCurhat mas? \w/
DeleteSangat menyentuh postingan kali ini Di. Keren :2Thumbup
ReplyDeleteUntuk urusan jatuh cinta, gue juga masih bingung. Suka, sayang, cinta itu beda gak sih?. Dari hubungan gue sama Melly, gue mendefinisikan jatuh cinta ketika gue berbuat apapun demi kebahagian dia.
Tau ah.
Gue juga bingung. Kemarin pas nulis kebetulan lagi waras. \w/
Deletegue nggak paham juga sih tntang beginan. walaupun nggak pernah pacaran, snggaknya gue pernah ngerasain juga kok hal kyak gni sama cewe.
ReplyDeletegue malah, mikirnya kadang cinta bisa menyuntikan semangat untuk berusaha lebih baik dari sebelumnya
Hmm gitu ya. Keren. \w/
Deletetau gak bang? gue selalu merinding sehabis baca tulisan lo. jiwa lo selalu masuk kedalamnya. lo keren lah intinya....
ReplyDeleteLo juga keren! \w/
Deletetau gak bang? gue selalu merinding sehabis baca tulisan lo. jiwa lo selalu masuk kedalamnya. lo keren lah intinya....
ReplyDeleteeaa yang LDR romantis banget :D
ReplyDeleteOrang LDR biasanya lebih putis dan filosofis ya.
DeleteHmmm.
Deletefilosofinya bagus juga " jatuh cinta itu kayak kelahiran bayi" titipan :)
ReplyDelete:))
DeleteJangan mencari alasan untuk jatuh cinta, sehingga saat kau sudah merasakannya, tidak ada alasan untuk mengakhirinya :)
ReplyDeleteYosh. Keren abis. \w/
Deletengga tau ya kapan datangnya cinta, eh tau-tau datang ndiri
ReplyDelete:))
Deletetapi kalau cinta sejati itu bisa dirasakan ya mas :)
ReplyDelete