Yosh.
Siapa yang tidak
tahu lagu Cita Citata?
Begitu fenomenalnya
lagu itu membuat gue geregetan untuk mencari tahu, sebenarnya siapa dalang
dibalik kesuksesan (dan kelaknatan) lagu tersebut? Saking penasarannya, gue
sempat mendatangi orang pintar dan bertanya tentang kehebohan lagu ini. Tapi
apa daya, jawaban tidak dtemukan, si orang pintar hanya mendesah kengerian,
‘Tidak. Semuanya gelap. Aku tidak mampu melihat apa-apa.’
Setelah gue cek,
ternyata dia emang buta.
Karena lagu ini
tidak mampu merasuk nalar orang pintar, maka kali ini, gue, Kresnoadi, sang
(uhuk) sarjana, akan menalarkan lagu tersebut dengan logika seorang maanusia
tampan.
Gue akan membedah
dan mencari tahu sebenarnya ada pesan apa di balik lagu ini. Siapa sebenarnya Cita
Citata? Mengapa dia mengerang kesakitan setiap kali manggung? Ada apa ini
pemirsah?!!
Ini dia lirik lagu
Cita Citata – Sakitnya Tuh Di sini:
Sakitnya tuh di sini
di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini
melihat kau selingkuh
Sakitnya tuh di sini
pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini
kau menduakan aku
Teganya hatimu
Permainkan cintaku
Sadisnya caramu
Mengkhianati aku
Sakitnya hatiku
Hancurnya jiwaku
Di depan mataku
Kau sedang bercumbu
Sakitnya tuh di sini
di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini
melihat kau selingkuh
Sakitnya tuh di sini
pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini
kau menduakan aku
Sakit sakit sakitnya
tuh di sini
Sakit sakit sakitnya
tuh di sini
Teganya hatimu
Permainkan cintaku
Sadisnya caramu
Mengkhianati aku
Sakitnya hatiku
Hancurnya jiwaku
Di depan mataku
Kau sedang bercumbu
Sakitnya tuh di sini
di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini
melihat kau selingkuh
Sakitnya tuh di sini
pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini
kau menduakan aku
Sakit sakit sakitnya
tuh di sini
Sakit sakit sakitnya
tuh di sini
Supaya gampang, gue
akan memotong syair tersebut menjadi beberapa bagian, lalu membedahnya satu per
satu.
Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini melihat kau selingkuh
Hmm… dilihat dari
syair pertama, Cindut (panggilan akrab gue untuk Cita), entah kenapa dia baru
nyanyi langsung mengerang kesakitan. Gue gak tahu apa yang terjadi. Mungkin
sudah menjadi kebiasaan setiap kali bernyanyi, Cita Citata kambuh asam
lambungnya. Namun, dilihat dari kalimat selanjutnya, Cindut diketahui kesakitan
karena melihat dia selingkuh. Gue
belum tahu dia itu siapa, tetapi di
titik ini gue mulai tahu kenapa Cindut sering melenguh.
Dia sakit karena
melihat seseorang selingkuh.
Secara nalar, kita
akan sakit hati karena melihat orang yang kita cintai selingkuh. Sebaliknya,
kita tidak mungkin sakit karena ngeliat abang bakso depan rumah selingkuh sama
pembantu sebelah. Kecuali… Cita Citata naksir sama abang tukang bakso.
Oh, my god.
Inilah dia. Gue mulai
menemukan pencerahan. Cita pasti naksir berat sama tukang bakso yang tiap sore
keliling rumahnya. Dia pengin banget memakan bakso sore itu, namun melihat
kondisi perutnya yang semakin gendut, dia mengurungkan niatnya. Alih-alih tidak
ingin bertambah gendut, dia malah menyaksikan pembantu sebelah lagi
mesra-mesraan sama si tukang bakso idamannya.
Jelas sekali
saudara-saudara. Misteri ini mulai terungkap perlahan-lahan.
Sakitnya tuh di sini pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini kau menduakan aku
Dari syair kedua
Cita Citata merasakan sakit di bagian hatinya.
Hmm… kenapa ya dia?
Kalau kita
sambungkan dengan hipotesa sebelumnya, ada kemungkinan Cita depresi melihat
tukang bakso (yang kini kita sebut Sapto) menduakannya dengan tetangga sebelah.
Saking kesalnya, Cita langsung pergi ke dapur. Ia mengacak-acak seisi dapur dan
mulai menjerit-jerit.
‘AKOH MAO
BAKSOOOO!!’
Ia kemudian membuka
satu persatu rak-rak yang ada di dapur… sampai ia menemukan sebungkus royco.
Ya, betul sekali. Cita sangat hafal bahwa bakso yang dijual lelaki impiannya
terbuat dari daging sapi, persis seperti rasa royco yang kini ada di tangan
kanannya.
‘Awas kau Sapto!’
jerit Cita sambil menyobek bungkus micin tersebut.
Cita sudah tidak
mampu mengontrol badannya. Tubuhnya bergerak sendiri. Ia dengan rakus nyemilin
seluruh micin yang ada di dapurnya.
Sampai kemudian Cita
terkena liver.
Teganya hatimu
Permainkan cintaku
Sadisnya caramu
Mengkhianati aku
Sakitnya hatiku
Hancurnya jiwaku
Di depan mataku
Kau sedang bercumbu
Bait-bait di atas
hanya berisi umpatan seorang Cita Citata karena dibohongi tukang
bakso. Cita paling benci diduain (ini gue tahu dari nonton gosip). Selain itu,
hal ini diketahui karena tidak lama setelah Cita masuk rumah sakit, Sapto
datang menjenguk. Sapto memandang mata Cita dalam-dalam. Dada Cita sudah naik
turun. Air infus di lengan kiri Cita menetes pelan, seperti napasnya yang tidak
mau terburu-buru keluar dari hidung.
Sapto kemudian
berkata, ‘Cita aku ingin menjelaskan sesuatu.’
‘Apa, To?’
‘Sebetulnya…,’ Sapto
mengambil baskom di bawah ranjang Cita. ‘Bakso yang kujual bukan dari sapi,
tetapi dari daging celeng.’
Cita pun tercengang.
Ia terhenyak untuk beberapa saat. Hidungnya seperti tersumbat sesuatu dan di
dadanya seperti ada seorang raksasa yang mengimpitnya. Matanya langsung merah.
Dia kesal karena selama ini telah dibohongi Sapto. Dia pun menjerit,
‘DASAR SAPTO SIALAN! TAU
GITU AKU BELI DULU ROYCO RASA CELENG!!’
…
Begitulah kira-kira
investigasi gue mengenai lagu fenomenal ini. Konon, setiap kali manggung, Cita
masih teringat bayang-bayang wajah Sapto, sang tukang bakso keliling idolanya.
Hal inilah yang menyebabkan Cita mengerang tiap kali manggung.
Sebagai penutup, biarkan gue mengakhiri postingan ini dengan menampilkan foto mbak Cita untuk kalian semua:
![]() |
Iya mbak santai dong |
Aduh postingan macam apa ini kak?!=))
ReplyDeleteKetagihan penelitian waktu buat skripsi kali ya? *eh
Ini postingan lagi eror kebanyakan kena air ujan. :")
DeleteFAAAK! HAHAHHA
ReplyDeleteTapi setiap aku dengarin lagu ini kok jantung aku lemah ya :)) geli sendiri gitu :))
Jangan didengerin. Astaghfirullah..
DeleteHAHAHAHAA
ReplyDeletegue lama ga mampir disini, sekarang ngakak lagi HAHAHAHA
*santaiwoy *ditimpukinadmin
btw, mampir di blog saya juga yaa http://rainbowmaniswriting.blogspot.com
*timpuk*
Deleteanjir... inii kenapa jadi nyambung sama tukang bakso? :)))
ReplyDeletebtw, itu captionnya bikin ngakak sumpah XD
:))
DeleteWih akhirnya tau ini ternyata lagu buat amang tukang bakso, sungguh tidak menyangka
ReplyDeleteAkhirnya kau menemukan sebuah kebenaran.
Deletekampreetttt :))))
ReplyDeleteke mana2 gini lagunya di bawa :)))
:))
DeleteGue punya banyak pertanyaan. 1. Kenapa lo dengerin lagu ini? 2. Kenapa lo repot-repot nyatet lirik lagu ini? 3. Kenapa lo kepoin Cita Citata di infotainment. Tunggu, gue punya hipotesa sendiri. Lo Sapto kan sebenernya?
ReplyDeleteAstaghfirullah, hipotesamu sungguh mengagumkan kisanak.
DeleteHahaha bodoooh!!! niat parah :D
ReplyDeleteNtah siapa yang bodoh... cita atau sapto hahaha
Atau kita? yang selama ini telah tertipu oleh akting mereka belaka? hahaha apasih gue nih. Salam kenal ya, namanya keren juga nih. Liberto. \:D/
DeleteHahahaha aku ngakak. Ooh jadi ini lagu yang kata kamu gausah didengerin? Aku mah tauu, suka dinyanyiin temen2 dikelas kalo dosennya ga terima tugasnya. Tapi... Kamu bukan sapto kan yang?
DeleteBukaaan -___-
DeleteBahaya kak. Gue sering nyanyi nyanyi lagu ini kalo lagi nyetir sendirian. Kayaknya ini salah satu lagu pemuja sekte perselingkuhan deh. Atau gue kena virus? Oh my god..
ReplyDeleteAstaghfirullah. Sebelum sangkakkala ditiupkan, bertaubatlah kau anak muda.
Deleteabsurd gilaaaa, hahaha asli nggak nyambung, tapi gue ngakak. wahaha
ReplyDeleteHahaha ini emang pas lagi eror.
DeleteMakanya besok-besok kalo makan roti pake mentega jangan pake salep 88. Ya begini dah tulisannya.
ReplyDeleteHahahaha kampreettt!!
DeleteBisa aja nih bang sapto kalo bikin hipotesa.
ReplyDeleteGue bukan bang sapto. :/
DeleteSakitnya tuh disini *garuk2 pantat* :3
ReplyDeleteKamu wasir?
Deleteini lagu dimana-mana diputerin, jadi terngiang-ngiang dipikiran gue -__-
ReplyDeleteHahahaha. Harus cepet-cepet ditetesin air zam-zam di kupingnya bar cepet sembuh tuh. \:D/
DeleteHahaha...
ReplyDeleteKoplak...
Kreatif, Mas! (y)
Yosh. (m)
Deletehastagaaa... lama - lama makin bosen denger lagu ini XD
ReplyDeleteHahaha ya jangan didenger lah. \:D/
Deleteini lagu emang lagi cetar nih,tapi kok di sangkut pautkan ama tukang bakso ya??haha ada-ada aja nih :)
ReplyDeleteOoh, jadi lo lagi sakit, di ?
ReplyDeletesakitnya lo tuh disitu kali ya ? hehehe *janganmikirsembarangya :)))
di, parodi absurdnya sakitnya tuh disini nih di, tae bet
ReplyDeletehttps://www.youtube.com/watch?v=vZPlqxbvmbo
fenomena paling top di tahun 2014 ini hahahahahahahahah
ReplyDelete