Alkisah terdapat dua
orang anak manusia yang dateng naik mobil pick up di depan kosan gue. Setelah
keluar dan sadar bahwa mereka ternyata tukang kusen yang dipesen bokap, yang satu
namanya Asep, mahluk berkaos putih bergaris ijo di postingan sebelum ini sementara satunya lagi temennya Asep. Namanya adalah…Asep’s friend (ngeles, padahal ga tau
namanya).
Mereka pun gue suruh
masuk dan mengecek kusen kamar, mengukur sana-sini, lalu menggantinya supaya
lebih ciamik. Setelah beres, bokap nanya ke mereka apakah mereka sanggup untuk
ganti bak mandi yang udah jebol sekaligus benerin tembok yang udah pada retak-retak.
Dan mereka bilang kalau ngga bisa.
Bokap akhirnya
mencari tukang lain dan didapatkanlah seorang tukang (iyalah, masa dugong) yang
bernama Pak No. Sembari menunggu Pak No kerja, bokap biasanya tiduran sambil membaca
majalah misteri. Benar, majalah misteri. Benar, majalah misteri. Iya benar,
majalah misteri. Oke-oke ampun.
Gue yang
memerhatikan bokap lagi bolak-balik majalah itu merasa, ‘Gile. Bokap pemberani
abis. Bacaannya aja serem gitu.’ Kemudian dia jalan ke ruang tamu, ngeliat si Pongki,
uler Abang gue, lalu teriak, ‘ADEK, INI MAHLUK APAAN! JAUHKAN BENDA ITU DARI
BAPAK, JAUHKAAANN!!’
Pesan: membaca majalah
seram belum tentu membuat Anda menjadi pemberani.
Kemarin, ketika
Bokap balik ke Pamulang, dia meninggalkan sebuah majalah misteri di kasur. Gue,
dengan penuh penasaran, panik, dan bergidik, akhirnya mendekati majalah itu.
Lalu sebuah pertanyaan timbul: semisteri apakah isinya?
Setelah gue buka,
ternyata eh ternyata, isinya sungguhlah misteri (namanya juga majalah misteri,
Cuk). Ternyata isinya kebanyakan tentang setan-setan gitu. Banyak juga promosi
gendam, pelet (pelet yang dimaksud bukanlah makanan ikan, apalagi menjulurkan
lidah seperti herder), juga susuk. Tapi…yang membuat gue tertarik adalah
banyaknya promosi obat kejantanan. Osyit. Majalah ini semakin misteri saja.
Gue jadi teringat
dulu pernah menemukan iklan obat peningkat kejantanan pria:
OBAT PAK HAJI!
(merknya gue lupa, tapi yang buat pak haji)
MENINGKATKAN KEPERKASAAN
PRIA!
DIJAMIN KUAT DAN
TAHAN LAMA!
KALAU TIDAK
PERCAYA?? LIAT SENDIRI PUNYA PAK HAJI!!
Maderfaker.
Lanjut. Jadi,
gara-gara kosan lagi dibongkar habis-habisan. Kamar gue jadi super-duper mega
ultimate berantakan. Cara membayangkan betapa berantakannya kamar gue:
1. Ingat-ingat
muka pak haji
2. Pak
haji yang mukanya telah Anda bayangkan tersebut tiba-tiba naik elang
3. Pak
haji dan burung elangnya (dan burungnya pak haji) terbang mengitari kosan gue
4. Pak
haji meng-kamehameha kosan gue dari atas langit.
Oleh
sebab betapa berantakannya kamar gue, sore tadi gue mengajak (atau dalam hal
ini memperalat) Yudha, teman kampus, untuk beres-beres kosan. Gue meng-sms dia.
11.45 Am:
‘Yud,
nanti sore free kah?’
12.00 Pm:
‘Free.
Napa emang di?’
12.34 Pm:
‘Bisa
bantu berbenah ngga?’
12.41 Pm:
‘Bisa
tentunya. Jam berapa? Jam 4 lebih ya.’
12.42 Pm:
Gue
tersenyum. Penuh kemenangan. Rasakan kau Yudha. Engkau tidak tahu arti berbenah
yang sesungguhnya! Kau sudah kuperdayai! Huahahaha!
12.44 Pm:
HUAHAHAHAH!!
Huaahh… Huaaahh..! MULUT GUE KRAAAM! TOLOONGG!! TOLOOONG!
01.00 Pm:
Tertidur
dengan damai dan sentosa
03.15 Pm:
‘ASSALAMUALAIKUUM!
MISII! ASSALAMUALAIKUUUM!!’ Gue bangun kemudian ngulet dengan bersahaja. Dengan
kepala yang sedikit pusing gue mengambil guling. Pikiran gue menyatakan bahwa
orang di luar adalah tukang minta-minta atau pak RT atau tukang listrik dan gue
malas untuk membuka pintu, maka gue tutup ini wajah dengan guling.
03.17 Pm:
Ponsel
berdering. Telpon dari Yudha. Gue baru ingat jikalau sore ini Yudha mau ke
kosan. Dengan antusias gue lari keluar dan membuka pintu. Gue menyambutnya
dengan suka cita, membentangkan kedua tangan sambil senyum sumringah. Padahal
di otak sudah menyimpan rencana licik. Rencana ini, seperti di
sinetron-sinetron, menyebabkan apapun yang gue katakan menjadi berbeda dengan
isi hati.
Perkataan:
‘WAHAI YUDHA YANG DIMULIAKAN, MARI MASUK-MASUK!’
Di dalam
hati: ‘Yudha, oh, wahai pesuruhku. Akhirnya engkau datang juga.’
Perkataan:
‘Duh, liat deh, tuhkan berantakan banget kosan gue. Bekas bongkar-bongkar
kemarin nih. Sorry ya ngerepotin.’
Di dalam
hati: ‘LIHAT YUD! INILAH LAPANGAN PEKERJAAN BARUMU!!’
Dan
akhirnya, dia pasrah saja. Kita berdua pun memulai aksi beres-beres kamar.
Dalam hal ini, tugas Yudha adalah memindahkan semua barang ke tempat yang
seharusnya sementara gue…mengumpulkan tenaga dengan leyeh-leyeh di kasur.
Hehehe.
Dan
inilah dia hasil kerjaan si Yudha pesuruh baru gue kita:
BEFORE |
AFTER |
BEFORE |
AFTER |
Oh, terima
kasih Yudha. Berkatmu, kini aku menemukan kamarku yang dulu. Kamar yang dulu,
adalah yang sekarang. Yang bersih dan bau apek ini.
Hahaha... J#ncuk!!!!
ReplyDeleteKamarnya gak laki, Di.
ReplyDeleteGue lebih suka sama kamar yang sebelum dikerjakan oleh Yudha. Hahaha.
Iya, kan cowok macho kata tetangga gue, kamarnya selalu berantakan. :))
Wuedan, di.
ReplyDeleteItu gambar 1 yang sebelum ada sajadah membentang. Alimnya dirimu, nak-nak :))
Astaga! hebat sekali yudha! eh di, nomernya yudha berapa? gue mau nelpon dung biar kamar gue disulap sama dia. hehehe #canda
ReplyDeleteperasaan kaya yang jahat gimana gitu ya..
ReplyDeleteObat pak haji... Jiahahaha ngakak gue
ReplyDeletePerlihatkanlah wajah Yudha yang dimuliakan itu. Kami penasaran.
ReplyDeleteBenar sekali ini, kami sangat penasaran tingkat dewa menengah atas akan wajah Yudha yang di muliakan itu.
DeleteApakah Yudha adalah seorang yang gemar menolong orang? Kalau begitu, saya minta beliau untuk membersihkan kamar saya yang juga berantakan ini :(
ReplyDeletesebaiknya yudha pasang iklan gitu di koran. jasa membersihkan rumah. iklannya disamping iklan pak haji. haha
ReplyDeletenah, nah, nah... setuju nih. siapa tau Yudha jadi artis beres2 rumah :p
DeleteYudha.. Oh yudha.. Kamu dimanaaa??
ReplyDeleteKamarku membutuhkanmu. Aku juga #ehh
Hahaahaha xD
Bisa bikin jasa pembersihan si yudha, pasti laku :3
Perkataan: ‘Duh, liat deh, tuhkan berantakan banget kosan gue. Bekas bongkar-bongkar kemarin nih. Sorry ya ngerepotin.’
ReplyDeleteDi dalam hati: ‘LIHAT YUD! INILAH LAPANGAN PEKERJAAN BARUMU!!’
yudha : oke gapap kok, kita kan friend
dalam ati si yudha : sialan gue di kerjain, tunggu aja pembalasan gue yang bakalan lebih kejam daripada perbuatan *senyum setan* :))
padahal kamar berantakan itu laki banget loh mas...
ReplyDeleteYak, sebelum para wanita ngoceh2 karena kamar kita berantakan. hehehe
DeleteKarena mereka yang mberesin kamar kita :))
Delete