Semenjak kuliah, Abang
gue demen banget sama yang namanya reptil. Kalau dipikir-pikir, dari mulai kadal,
tokek, biawak, panana, serta berbagai jenis ular pernah dipelihara. Mungkin kalau
suster ngesot bersisik dan jalan dengan cara melata, udah dikandangin sama
Abang gue.
Yang jadi
permasalahan adalah, Abang gue orangnya bosenan.
Jadilah reptil-reptil
mengerikan itu tidak bertahan lama di kosan gue. Kebanyakan dari mereka dijual,
ditelantarkan (atau dalam bahasa Abang gue: dipertemukan kembali dengan udara segar),
dan yang paling sering (sekaligus paling horor)… kabur.
Gue terkadang
bertanya-tanya, apa enaknya sih melihara reptil? Ngga ada bulunya, ngga
bersuara, dipegang juga aneh. Gue juga kurang setuju jikalau orang yang
melihara reptil dicap sebagai orang yang berani. Menurut gue tidak ada
hubungannya antara tingkat kemachoan seseorang dengan melihara hewan yang cuman
bisa melet-melet. Lagipula, orang yang melihara reptil itu, kalau hidungnya dipatok
uler juga ujung-ujungnya ke ugd juga. Sama.
Dulu, ketika Abang
gue masih kuliah, sewaktu dia sedang seneng-senengnya sama ular, hampir setiap dua
hari sekali dia memandikan ular peliharaannya (meski ularnya sendiri jarang dimandiin).
Setelah selesai, dia mengetok kamar gue, lalu mengagetkan gue sambil menggendong ular di tangannya. Hobi itu terus berlanjut… sampai ular peliharaan
tersebut menghilang dari kandangnya.
Gue yang pertama
kali menemukannya sedang menggantung di atas jendela, langsung ngabarin Abang gue dengan meng-sms.
Tidak ada hitungan jam, Abang gue ke kosan dan segera mengamankan ular
tersebut dengan selamat sentosa.
Pada malam jumat
kemarin, kejadian horor itu kembali terjadi. Gue yang baru pulang pukul
setengah dua belas malam dibuat panik karena kandang ular peliharaan Abang gue
mendadak kosong. Perbedaannya ialah, sekarang Abang gue sudah lulus kuliah. Gue di kosan sendirian. Jadilah gue semalaman panik, takut ada ular tiba-tiba nongol entah dari mana.
Pada malam itu,
Waktu terasa lambat.
Saking paniknya,
tiap gue buka pintu, gue harus memastikan keadaan di dalam dengan mendorong
pintunya, lantas menjulurkan leher terlebih dahulu. Kejadian ini juga membuat
mimpi gue menjadi aneh: gue tiba-tiba mimpi bertemu ular, ngobrol-ngobrol
sebentar, kemudian gue berduel melawan ular… dan berakhir dengan gue mati
ditelen uler. Tragis.
Bangun-bangun, gue
langsung ngibrit mandi dan pergi ke kampus,
Kemudian langsung
pulang ke Pamulang.
Sesampainya di
rumah, gue langsung menceritakan duduk perkaranya ke Abang gue. Dia, yang
nampaknya pada weekend kemaren memang sudah ada niatan untuk ke
Bogor, langsung berangkat ke Bogor dengan membawa tugas dari gue: mencari dan meringkus ular tersebut. Minggu malam dia kembali ke Pamulang dan membawa kabar yang sangat horor: "Ularnya ngga ketemu, Dek.' Gue makin parno.
Yang membuat gue
lebih parno adalah, entah kenapa gue merasa kalau ularnya ada di kamar gue. Dan
yang bikin gue lebih parno daripada yang parno adalah, tadi pagi gue menemukan
rak yang berisi tumpukan kertas mendadak tidak bisa ditutup, seperti terganjal
sesuatu. Dan itu, ada di belakang gue sekarang. Persis saat mengetik ini.
Osyit. Sekarang pikiran gue makin kacau. Takutnya, besok pagi, si ular udah nempel di atas udel gue
lalu menyapa, ‘ Halo, Bro. Main
lilit-lilitan yuk, Bro.’
wuakakakak :v ‘ Halo, Bro. Main lilit-lilitan yuk, Bro.’
ReplyDeleteIh, ogah.
DeleteHahahaha asemmm, kalau boleh kasih saran, kamar lo kasih garam bang, karena itu katanya menangkal ular mendekat, gitu sih kata emak gue -_- tapi gue selalu menerapkan itu kalau lagi kemah hahaha
ReplyDeleteDan kata teman gue, itu cuman mitos. Gue jadi bingung, euy.
DeleteHahaha. Setan lo, Di!
ReplyDeleteMungkin itu-lah yang berkaitan dengan seorang yang suka melihara ular adalah, memiliki jiwa yang pemberani. Lagian, sebagai cowok ngapain takut sama ular. Toh, kita kan udah punya dari kecil. Ewh.
Wahai Rahmat Hidayat yang dimuliakan, dengan ini saya beri tahu jikalau saya adalah mahluk berjenis manusia, bukan setan. YOU KNOW, KUTU KUPRET!
DeleteLemaah, hahaha
ReplyDeleteKadal gw tolong kasih makan sama minum ya Dek
ada uler kabur di kostan? gue mending nginep di kostan temen :|
ReplyDeleteBenar juga ya... *senyum licik*
DeleteThat parno moment saat di kosan sendirian, terus ada ular lepas belum ketemu...
ReplyDeleteGue kalo ada kecoa masuk kamar dan kecoa itu belum keluar, parno sendiri pas mau tidur.
Banget.
Deletehahaha...penakut!*oops* :p
ReplyDeleteJual kost'an loe bang!
ReplyDeleteHahaha lumayan tuh bisa buat temen di kasur :v
ReplyDeletepernah kepikiran nggak, kalo ternyata ular itu adalah dewi dari kayangan yang dikutuk gitu ? terus di malem2 tertentu dia kembali berubah wujud jadi cewek yang cakeeeep banget ? kali aja ....
ReplyDeleteAstaghfirullah. Kok ngga kepikiran ya...
DeleteUlar gak jauh beda sama pacet. Kalo ketemu garem, sama-sama parno :D
ReplyDeletePacet mah didiemin juga lepas sendiri kalo kenyang. Uler, melet dikit aja juga gue langsung pingsan.
Deletegimana kalau "ular" lo diadu dengan ular yang lepas itu. penasaran siapa yang menang. itu ular kobra bukan? kan keren kalau bisa adu nyembur juga. hahaha.
ReplyDeletesemoga ular nya gak dapet-dapet
Tunggu, gue ketawa dulu, di.
ReplyDeleteMuahahahaha.
Asli, gue kira lo orangnya pemberani. Hm... Semacam Panji dg acaranya itu. Keluar-masuk lumpur, terus nongol-nongol bawa-bawa uler.
Tip gue sih, biar aman kawinin aja, di, sama "uler" lo. Keren.
Salam naaaaagin. Piss :p
Wahahaha gue ngakak banget pas baca cerita lo bang. Pantesan di ragunan kemarin, pas anak - anak foto sama ular, lo berdirinya ngejauh gitu:p
ReplyDelete