SAAT si mamang kelilipan
botol, Sena langsung menaiki sepeda fixie dan membawanya kabur.
…
Sena menggoes
sepedanya dengan kencang. Mulusnya padang awan melintang membuatnya tidak
kesulitan membawa sepeda fixie-nya dengan lebih cepat dan lebih cepat lagi. Entah
sudah berapa meter ia lalui. Mungkin sekitar 5 meter. Yah, maklum saja, Sena
terbiasa hidup di kota, jarang naik sepeda. Lihat saja ukuran tubuhnya yang
kecil dan ramping. Kaki-kakinya terlihat lebih akrab dengan eskalator mall
ketimbang pedal sepeda.
Tubuh Sena
sudah mencapai batas maksimum. Napasnya ngos-ngosan. Sena terasa engap setengah
meninggal. Sekujur tubuhnya basah. Keringat bercucur-cucur seraya menjadi
perekat antara kaos dan kulitnya. Keteknya basah kurang deodoran.
Sena yang
merasa sudah meninggalkan mamang somay sangat jauh, tetibanya dikagetkan oleh
teriakan ‘WOOY, TUNGGU. JANGAN LARI NENG?!’
Sena pun
gelagapan. Sena berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak menoleh. Ia mengelap
keringat di wajahnya dan kembali menggoes sepedanya. Namun, lama-kelamaan suara
itu terasa semakin dekat dan terngiang-ngiang di telinga, ‘NEEEEENNNGGG, TUNGGUUU!…
GUUU!.. GUUU!.. UUUU!… UU!..U!’ begitulah bunyinya.
Sena yang merasa sudah amat letih akhirnya
menengok ke arah suara. Betapa syoknya Sena karena orang yang meneriakinya bukan si mamang somey, melainkan sesosok Spiderman yang menaiki papan skateboard. Sena pingsan di tempat.
Lamat-lamat Sena mulai sadar. Ia lupa apa
yang terjadi, pandangannya masih kabur, jari jemarinya sulit digerakkan.
Badannya tergeletak pasrah, terlentang di gumpalan awan empuk-empuk. Sepedanya
disandarkan rapih di sebelah kanannya, bertumpu pada awan yang lebih tinggi.
‘Halo wanita, sudah bangun kau rupanya.’ sahut
Spiderman sambil menenteng skateboardnya.
‘Kamu siapa! Aku pasti masuk acara tv nih!
Pasti!’ pekik Sena tak percaya.
Spiderman menaruh papan skateboardnya, ‘Hahahahaha.
Coba kamu liat, di sana ada kamera.. di sana ada kameraa..’ ujar Spiderman
sambil menunjuk-nunjuk sekeliling, menirukan pembawa acara yang sedang
mengerjai korbannya.
Sena bangun, kakinya masih gemetaran, ‘Tuhkan
bener! Bener kan Aku!’ katanya menunjuk-nunjuk diri sendiri.
‘Ya enggalah. Sempak. Saya sebenernya pengen…’
Belum sempat Spiderman menyelesaikan
kalimatnya, Sena sudah berlari menuju sepeda fixie-nya. Ia kembali menggenjot
pedal sekuat tenaga.
Spiderman tidak mau kalah. Ia kembali
menaiki papan skateboardnya, ‘WAHAI PEREMPUAN. DAKU CUMA PENGEN BELI SOMAY.
DAKU BELOM MAKAN TIGA HARI TIGA MALAM!!! ’
‘Nge to the pet. Kampret! Ini kenapa bisa
gini sih.. perasaan semalem Aku cuma nonton Tukul, kenapa sekarang jadi ribet
gini…’ tidak sadar, air mata Sena telah turun turut membaasahi wajahnya.
Bercampur dan berbaur dengan keringat. (Penulis bersabda:
Jangankan elu, gue aja ngga tau.).
‘Ya ampun.. ini gimana nasib Aku selanjutnya.’
Lirih Sena. (Penulis nge-pukpuk pundak Sena:
Sabar ya Sena, Sabar…)
‘Mimpi apa, Aku semalaam..’ tambahnya. (Penulis menoyor kepala Sena: Mana gue tau.
Kan situ yang mimpi!)
Langit menjulang. Sena tidak sadar bahwa
sudah tidak ada lagi awan di depannya. Ia dan sepedanya sudah berada di sudut awan.
Karena kepanikannya, ia tetap memacu sepedanya dengan cepat. Ia pun terjatuh,
terjun ke langit menuju bumi.Tetapi, belum juga menyentuh tanah, ia dikejutkan
dengan adanya benang yang melilit tubuh dan sepeda somaynya hingga keduanya kembali terpelanting ke atas awan
layaknya bermain bungee jumping.
Di atas awan tersebut, si Spiderman
menggulung jarring laba-labanya, membawa naik Sena. Ia menceritakan bahwa
pengejarannya bermaksud untuk membeli somay karena ia melihat tulisan ‘SomAy
g4ul’ di panci yang terdapat pada boncengan fixie-nya.
Sena mulai memberanikan diri dan tidak takut
dengan laba-laba dua kaki yang berada di depannya. Karena Sena juga lapar,
akhirnya ia dan Spiderman makan sepiring somay sambil duduk menyandar pada
bulatan awan.
…
SENA bercerita
kepada Spiderman bahwa dirinya tersasar ke dunia aneh ini. Dia yang sebelumnya
sedang asyik malam mingguan bersama pacarnya sambil nonton tv, tau-tau
terdampar di sini. Sang Spiderman memberitahu kalau sebenarnya ini adalah dunia
yang sama dengan yang dirinya tinggali, hanya saja, ini tahun dua juta.
Sedangkan Sena waktu itu berada di taun 2013.
Entah bagaimana ceritanya Sena bisa nyasar ke masa depan, tapi Spiderman
menjelaskan jika Sena ingin kembali ke masanya, dia harus ke tempat yang
bernama ‘Lembah Teknologi.’
Lagi berbincang-bincang dengan teman
barunya, Sena mendengar suara gemuruh dari bawah awan yang ia duduki.
‘BRUAAAKKK!!!’ mobil avanza yang kemaren
menyenggol awan kintonnya kini menubruk dirinya. Sena terseret di kap depan
mobil. ‘Sena, ini. Ambillah!’ kata Spiderman sambil melempar sebongkah awan. ‘Baik,
terima kasih wakabayashi.’ jawab Sena. Si Spiderman cengo mendengar respon dari
Sena.
…
SENA melihat ke arah stir mobil itu. ‘KAMUUU?!!!’
(bersambung)
(bersambung)
Ceritanya gimana sih ceritain sinopsisnya deh coba, huhuhu ga nyimak dr awal
ReplyDeleteya ampun ini mimpi absurd banget deh.. awalnya gak ngerti.. baru ngerti pas di akhir... trs spiderman kok naik skateboard? bukannya terbang ya? hahaha
ReplyDeleteYang terbang bukannya hulk?
DeleteBetapa beruntungnya Seba bisa berduaan sama spiderman diatas awan. Gue ikut dong sena...
ReplyDeleteHih. Orang ketiga!
Delete=))
ReplyDelete*baca sambil mengimajinasikannya*
Istigfar lah mba, Din :)
Delete"Tubuh Sena sudah mencapai batas maksimum. Napasnya ngos-ngosan. Sena terasa engap setengah meninggal."
ReplyDeleteKok Sena meninggal? Wkwk
Oh, jadi Sena nyangkut di tahun dua juta?
Di tahun dua juta masih ada dagang siomay ternyata.. Oh...
1. Karena setengah mati terlalu mainstream.
Delete2. Ada, tapi somay bukan sembarang somay.
masih ada lanjutannya kan? jangan-jangan ending ceritanya nanti Si sena cuma mimpi tersesat ditahun 2juta. Terus dibangunin sama pacarnya gara-gara acara bukan 4mata udah selesai x) *sok tau*
ReplyDeleteyah gue belom baca Bag: 1-2 nya bang.. gimana dong .....#jomblobego
ReplyDeletedaripada baca, mending cari pacar sana. Hus, hus..
Deletetahun sejuta?? wahahahah semakin absurd n ngakak aja nih ceritanya,,
ReplyDeletebtw spiderman masa depan itu naik skateboard ya?? padahal zaman dulu udah terbang2 gtu, kok jadi gak gaul gtu,,benar2 absurd -_-