Ada
yang baru. Bukan karena postingan ini muncul di bulan Puasa. Bukan.
Bukan juga karena ada boyband baru lagi. Kalau itu gue ngga peduli.
Ada yang baru dengan
gaya berpacaran anak muda: Pacaran di motor. Benar PACARAN DI MOTOR.
Astaghfirullah.
Awal gue menjadi
mahasiswa, gue melihat banyak yang melakukan gaya “Pacaran di motor” ini. Dan
posisinya persis di depan gerbang kampus gue tiap malam, dan itu rame, dan gue
biasa aja.
Gue biasa aja karena
belum mengerti oleh apa yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi itu. Awalnya gue
mengira mereka adalah geng motor yang lagi kumpul kebo, atau semacam rapat
darurat anggota MLM yang kekurangan tempat. Tapi gue ngga mendengar suara, “DAHSYAAAT!
”
Jadi sekarang
pilihannya tinggal 2 : Anggota geng motor atau... emang anak kampus. Njir.
Gue yang penasaran
akhirnya mengkaji fenomena yang terjadi ini. Penelitian ini berjudul “Kajian
Mengenai Pacaran di Motor : Studi kasus Depan Gerbang Salah Satu Kampus di
Bogor.” Metode yang gue pakai adalah cross
linking. Yaitu mencocokkan antara kegiatan, kondisi fisik, dan kebiasaan
yang dilakukan oleh orang yang melakukan PdM (Pacaran di Motor) dengan kelakuan
asli geng motor/anak kampus dan. Ibaratnya kayak menjodohkan gitu. Hehe.
Jika diteliti secara
fisik, pelaku PdM ini tidak memiliki tubuh yang terlalu kekar. Standar saja,
namun memiliki struktur muka yang beragam. Kegiatannya cenderung sama antar
pelaku. Mereka juga terorganisir dengan baik.
Yang biasa mereka
lakukan: Me- nyetandar-dua-kan-motornya, duduk samping-sampingan, kemudian
diam. Udah.
Terkadang ngobrol sih,
tapi kalau diperhatikan secara detail, si pria lebih memfokuskan kepada pergerakan
tangannya yang melakukan gerilya. Mungkin tangannya yang bergerak secara liar itu
dimaksudkan untuk menyeimbangkan motornya. Atau... memang untuk menyeimbangkan
motornya.
Jika dilihat dari
bentuk tubuhnya yang biasa saja, kegiatannya gitu-gitu doang, tidak pernah
mengganggu antar sesama pelaku PdM. Ya berarti mereka penduduk setempat.
![]() |
Wah meteornya bagus ya, neng. |
Tapi setelah gue
melakukan berbagai riset, Gue malah merasa risih dengan gaya pacaran PdM ini.
“Kenapa, lo pasti iri
ya di gara – gara ngga pernah coba?”
Bukan karena gue iri,
tapi jelas gaya berpacaran seperti ini terlalu memiliki banyak kelemahan.
“Apa aja emang
kelemahannya,ngaku lo! iri kan lo di?
1. Kalau kelamaan dapat
menyebabkan masuk angin
2.
Kalau kelamaan dapat menyebabkan pegal-pegal
4. Kalau
kelamaan keenakan di cowonya. Tangannya ke mana-mana.
“Oh gitu ya, emang
kalo dibandingin sama gaya yang lain gimana. Bener nih ngga iri?”
Baiklah. Mari kita
bandingkan dengan gaya-gaya pacaran yang lain:
Pacaran di restoran/
di café: Selama ini sih gue belum pernah melihat teman gue yang abis dinner sama pacarnya minta dikerokin gara-gara
masuk angin. Lah kalau PDM, udah duduknya sempit, ngga bisa pesen makan pula. Lagian
angin malam kan ngga bagus. Yang bagus itu kupu-kupu malam. Baiklah saya tidak fokus.
Pacaran di bioskop:
tempat duduknya nyaman dan empuk. Kalian bisa nonton film yang kalian suka.
Kalau PdM, jangankan duduk nyaman, sandarannya aja ngga ada. Lagian kalau PdM
tuh kalian mau liatin apaan? Geng motor? Cuih.
Bioskop sih mending,
masih bisa kalau mau ehem, mesum. Lah PdM? Mau ehem mesum sambil diliatin
tukang nasi goreng? Gue sih ogah.
Gue juga merasakan
bahwa ini adalah metode pacaran yang memiliki ketergantungan dengan alam paling
tinggi. Bagaimana engga, gerimis dikit panik. Selama kurang lebih 2 tahun gue
kuliah sambil meneliti gaya pacaran ini, gue belum ngeliat ada yang berani
PdM--an pakai jas hujan.
Jadi kalau kalian
punya teman yang update status kayak
gini :
“Yah ujan, batal deh
ketemu sama doi :( ”
Pasti mau PdM.
“Sialan lo di, itu
status gue!”
Makan tuh iri.
haha emg ada beneran ya yg begituan? udah mau kiamat dunie
ReplyDeletejadi, apa pilihan gaya bercintamu?
ReplyDeleteGak heran ah. Udah biasa. Pacaran di toilet aja ada kok :D
ReplyDeleteYang jarang tuh pacaran pucuk menara Eifel :p
masalahnya ini ngga ada enak - enaknya. kalo di toilet mah seru *eh
Deleteinget puasa eheheheh mampir balik gan n jangan lupa follownya ia
ReplyDeletehahah iya bro, udah di follow ko :)
Deletewkwkwkwkwk
ReplyDeletengeri risetnya,...
kayaknya pengalam sendiri nih yg diceritain!!
gila, riset kagak ngajak2 dah lu di
ReplyDelete